Ad Code

Responsive Advertisement

AKU DI "LEMBIRU"

Kemarin..... Kau ngotot mempertahankanku
Bagaimanapun, kau tak mau dengan yang baru
Karena Kau takut dia tak bisa sepertiku
Namun..... setelah ilmu kuajarkan padanya
Dan dia bisa mengerjakan semuanya
Kini..... dengan mudahnya kau mengusirku
Kau anggap apa aku????

Jangan kaget baca sepenggal puisi tak bermakna diatas hikz. Ceritanya penggantiku yang mengasuh nenek sudah datang beberapa hari yang lalu. Sebenarnya bulan 11 aku baru pulang tapi si Boss, sengaja ambil penggantiku lebih awal. Biar ada waktu buat menyesuaikan diri sama nenek kata si Boss. Jadinya nenek 1 pengasuhnya 2. Jian gaya..... hehehe

Karena ingatan nenek sudah mulai terganggu alias "isuk dele sore tempe". Kami yang masih waras jadi serba salah dibuatnya. Waktu penggantiku baru datang, dengan pedenya dia mencak-mencak (marah). Pokoknya ga mau ama yang baru, hanya mau sama Tarry. Setelah dituruti, dan yang baru mau dibawa pergi. Lakok ga boleh..... Yowes, sambil jalan aku ajari mbak yang baru dengan sabar. Sebenarnya paling malas kalau disuruh ngajari orang batu, tapi ya mau gimana lagi???

Mami bilang "Tarry, kamu jangan bersikap terlalu baik sama nenek, nanti dia ga mau mbok tinggal". Karena aku sudah bolo sama mami, akupun menuruti kata-kata mami. Beberapa hari aku berubah jadi cuek dan membiarkan mbak yang baru mengurus nenek. Dan hasilnya,,,,,, hari ini pas aku pergi kerumah boss buat bantu-bantu eh tiba-tiba mami bilang "tarry kamu kerja disini, beresi barang-barang yang di rumah nenek, nanti 'Sir' jemput kamu" huaaaaaa  Berhasil membuat nenek membenciku. xixixixi

 Jujur, ada rasa berat dihatiku ketika harus meninggalkan tubuh ringkih yang sudah 3 tahun lebih aku rawat itu. Saat ini, di sudut kamar yang dulu kami tempati, tak terasa airmata ini basahi pipi. Sekarang aku sendiri, tak ada dia di kamar ini lagi. Tak akan aku dengar suara batuknya lagi. Tak akan aku dengar panggilannya lagi ketika mau ke kamar mandi.Sedih...... Tapi kalau ingat pikunnya dia, aku bisa tersenyum bahagia. Karena aku bisa bebas dari ocehan-ocehan dia (yang isuk dele sore tempe) yang sepanjang hari berbunyi bagai siaran radio RRI. hikz

Yach.....Hanya bisa menjalani dan mensyukuri apa yang telah terjadi. Akhir yang indah tapi penuh masalah. Indah karena Boss mengijinkan aku tetap bekerja sampai suamiku finish. Penuh masalah karena pikunnya nenek. Ya sudahlah..... bisa buat penglaman kalau nanti ngurus orang tua sendiri. Bisa melatih kesabaran juga, karena nenek yang aku rawat ini kalau lagi ngomel dibalas ngomel malah menjadi-jadi. So, benar salah yang penting diam dan diam......  Semoga mbak penggantiku mampu menggantikan tugas-tugasku. Dan aku focus mempersiapkan kepulanganku yang tinggal 4 kali gaji lagi. Hikz

Post a Comment

16 Comments

  1. Ndahunduh@ pulang tak kembali makanya dicariin gnt hehe

    ReplyDelete
  2. Pertama baca puisinya kirain antara mbak tari,suami dan....
    gak taunya salah..jadi malu..

    Yah, moga nenek cocok juga ama pengasuh baru seperti mbak tari yang sabar mengasuhnya...

    Pasti udah gak sabaran pulang ke Indonesia ya?

    ReplyDelete
  3. Ndahunduh@ iyap, ngopeni ortu sndr xixixi

    Mas i-one@ haha gayane sok puitis gt lho. . . Makin dkt makin lm aja wkt berjalan. Soale wes ga sabar xixixi

    Pak ies@ amiin, memang hrs ekstra sabar ngadepi nenek pikun :)

    ReplyDelete
  4. Jadi Mbak Tarry kerjanya ngasuh lansia ya Mbak? Saluttt Mbak ;D

    Ajang latihan sabar ya Mbak...
    dan pasti banyak hikmah juga pengalamannya. Semoga bermanfaat untuk masa-masa mendatang ya Mbak...

    ReplyDelete
  5. bikins eseorang nurut sama kita, dan juga nyaman sama kita itu sulit.. moga yang terbaik aja buat mba dan si neneknya ...

    ReplyDelete
  6. Mbak yunda@ alhmdllh, sdh 5thn jaga nenek. Lbh asyik drpd jaga anak hehe. Tp emang kudu tahan banting hehe

    Mas brigadir@ yg susah malah memahami apa maunya hehe

    ReplyDelete
  7. tidak semua orang mau dan mampu mengurusi orang yang sudah sepuh

    ReplyDelete
  8. Mas joe@ betul, bnyk yg milih jaga anak drpd lansia hehe

    Citromduso@ wa'alaikumslm
    Amiin, smg bs lbh sabar merawat ortu sndr meskipun ga di gaji hehe

    Mbak lidya@ mau pensiun mbak hehe

    ReplyDelete
  9. wah.. Tetap semangat aja deh buat mbak tary.. sukses aja di sana mbak :)

    ReplyDelete
  10. Mas andaka@ boro2 ingat kebaikan, brsn ngomong apa kdng lupa kok. Xixixi pikun mode on

    Si genit@ transfr via email ya' xixixi

    Thanjawa@ bukan ga ikhlas tp puisi itu menggambarkan nenek yg sak karepe dw hikz

    Mas eel@ makasih ya, sukses jg buat pean :)

    ReplyDelete
  11. mudah2an nanti pulang bisa ngurus ortu sendiri dengan kesabaran yang sama ya mbak ...

    ReplyDelete
  12. Kehidupan memang penuh dengan coban. Dan kita harus percaya ada masa dimana kesulitan tersebut akan lenyap berganti dgn kebahagian

    ReplyDelete
  13. setuju, kalo ortu ngomel jgan diladenin, malah makin diomelin.

    ReplyDelete
  14. Makasih supportnya kawan2. . . . Ngurus ortu kaya ngurus bayi hikz
    Makasih kunjungan
    Salam

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement