Tak percaya! itulah yang saya rasakan ketika hasil test menunjukkan kalau saya positif hamil. Dan bidan mengatakan usia kandungan saya sekitar 1 bulan (perhitungan medis). Padahal saya baru bertemu suami saya 3 minggu dan saya tahu saat itu bukan masa subur saya. Tapi ALLAH menunjukkan kuasaNYA dengan tumbuhnya janin di rahim saya.
Kegembiraan mewarnai keluarga kami, apalagi emak saya yang memang menunggu-nunggu kehadiran seorang cucu. Suami dan Emak begitu perhatian ke saya dan melarang saya kerja terlalu berat. "Hati-hati, sudah lama kamu menunggu kehadirannya" pesan emak setiap saya mulai bandel.
Hari berganti hari, tak ada yang aneh dengan kehamilan saya. Saya nampak sehat, doyan makan, dan tidak pernah muntah-muntah kecuali lihat ikan lele. Saya juga tidak pernah ngidam yang aneh-aneh, tapi waktu saya pingin sesuatu suami saya selalu pulang kehujanan. Terharu! itu yang saya rasakan ketika suami kasih saya bungkusan yang saya inginkan dengan badan basah kuyup. Saya merasa jadi istri yang paling bahagia dan beruntung punya suami yang perhatian dan menyayangi saya.
Namun kebahagiaan kami berubah jadi kekhawatiran, tiba-tiba saya keluar flek kecoklatan. Kepanikan mulai muncul ketika Bu Bidan memberi surat rujukan dan suruh cepat-cepat ke dokter kandungan di daerah kami untuk USG. Tapi kami kurang beruntung, karena dokternya baru saja pulang 5 menit yang lalu. Saya langsung telp bidannya, dan beliau menyuruh kami kembali dan mengganti surat rujukan, besoknya saya harus ke dokter kandungan Rumah Sakit di Madiun.
Saya yang tadinya tidak merasakan sakit apa-apa, sepulang dari rumah bu Bidan malah merasakan sakit di perut saya. "Dek, jangan nakal to. Kasihan ibu kesakitan itu lho" ucap suami sambil mengelus perut saya. Ketika di elus sakitnya agak reda. Semalaman tidur saya ga nyenyak, karena sebentar-sebentar sakitnya terasa.
Paginya, kami pergi ke Madiun untuk USG. Tidak perlu antri lama, tibalah giliran saya. Dokter bilang "bayinya sehat, dipertahankan ya bu. Nanti saya beri obat penguat dan istirahat total ya". Kami pulang dengan lega, dan kami mampir di warung teman minum juice buah dan makan rujak buah, baru pulang ke rumah.
Sampai di rumah, flek yang tadinya coklat berubah jadi merah darah. Dan saya merasakan sakit luar biasa di perut saya. "Rasanya gimana?" tanya emak. Saya tidak bisa menjelaskan rasa apa yang saya rasakan. Pokoknya sakit sekali perut saya. Saya menangis sejadi-jadinya dalam pelukan suami dan genggaman tangan emak. "Nduk nyebut nduk, jangan nangis. Calon ibu kok cengeng, nanti anakmu juga cengeng lho" kata emak memberi dukungan. Suami juga tak henti-hentinya menyebut nama ALLAH agar saya kuat.
Mendengar ucapan emak, saya langsung menghapus airmata. "Aku harus kuat, aku tidak boleh cengeng, aku harus menahan rasa sakit ini demi anakku" tekad saya dalam hati. Tiba-tiba sakit yang saya rasakan reda, dan saya mau makan. Suami dan emak saya lega.
Namun kelegaan itu berubah jadi airmata ketika buah hati kami, tiba-tiba keluar begitu saja bersamaan dengan saya muntah. Saya menjerit dan menangis sejadi-jadinya ketika melihat ada segumpal darah keluar dari rahim saya. Saya shock, "aku telah mengecwakan suamiku dan keluargaku" sesal dan rasa bersalah menghantui hati saya.
"Ini bukan salahmu dek, ini memang bukan rejeki kita" kata suami menguatkan hati saya. Dukungan keluarga dan beberapa tetangga tak mampu menghentikan airmata saya. Saya tetap menangis ketika ingat bayi saya sudah tidak ada. Tapi ketika saya terbaring di rumah sakit dan tahu banyak ibu hamil bermasalah dan harus dioperasi, hati saya mulai terbuka. "Pasti ini yang terbaik untuk aku dan bayiku" ucap saya dalam hati.
Beberapa kali saya ditipu teman dan harus kehilangan uang jutaan, saya juga pernah kehilangan sahabat, anggota keluarga dan lainnya. Saya sedih, tapi sedih yang saya rasakan tak ada apa-apanya dibanding kehilangan calon buah hati saya. Karena kesedihan yang kami rasakan, sampai-sampai kami tak sempat memikirkan hari jadi kami yang ke 11 (baca: Hari Jadi Yang [Tak] Terlupakan) dan tak sempat berkumpul dengan keluarga besar suami yang kebetulan sedang berkumpul.
Keluarga besar suami keturutan datang ke rumah saya. Tapi bukan dalam suasana gembira melainkan dalam suasana duka.
Tawa mereka bisa mengalihkan kesedihan saya, meskipun hanya sebentar.
Dengan berjalannya waktu, saya mulai bisa melupakan kesedihan saya. Dan saya bersyukur, karena saya diijinkan menjadi calon ibu meskipun hanya 3 minggu. Dan saya merasakan sendiri bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan bayinya. *karena sakitnya keguguran melebihi sakitnya melahirkan*. Dan itu membuat saya bertekad untuk lebih menghormati dan menghargai seorang wanita yang telah melahirkan saya.
Dan setiap ada musibah, pasti ada hikmahnya. Karena setelah kejadian itu, suami jadi lebih dekat kepada ALLAH, Kami lebih banyak instrokpeksi diri, mungkin banyak kesalahan dimasa lalu dan ALLAH menegurnya dengan kejadian ini, atau ALLAH sedang menguji iman kami. Entahlah.... kami hanya bisa menyerahkan segalanya kepada ALLAH.
Hikmah yang lain adalah, saya lebih punya banyak waktu untuk menyiapkan toko kecil yang kami beli ketika bayi kami masih ada. "Keluar sekarang sajalah, biar bunda ga kecapekan kalau menyiapkan toko barunya". Mungkin itu yang ada dalam pikiran bayi kami. Hikz. Meskipun hanya 3 minggu kau di dalam rahimku, tapi bunda bahagia bisa merasakan menjadi seorang ibu. Selamat jalan nak....Do'a kami akan selalu menyertaimu, agar ALLAH selalu menjagamu. Amiiiin
Tarry KittyHolic berpartisipasi dalam Saweran Kecebong 3 Warna yang didalangi oleh Jeng Soes-Jeng Dewi-Jeng Nia.
31 Comments
alhamdulillah..selalu ada kebaikan di balik setiap peristiwa ya mbak..semoga Allah menggantinya lebih baik lagi di lain kesempatan..amin!
ReplyDeletesabar ya mbak semua pasti ada hikmahnya (:
ReplyDeleteAllah ga akan ngasih cobaan yang lebih berat dari kemampuan umatNYA.
Eniwei bukunya makasih ya^^
Semoga mbak Tary dan keluarga dpt melalui cobaan ini dgn tabah dan tegar ya mbak... Ada hikmah yg bisa diambil. Tetap tersenyum mbak tary ^________^
ReplyDeletesemoga jadi penolong utk Mbak dan Suami di hari yang akan datang kelak ya Mbak.. InsyaAllah, Amin.
ReplyDeleteSmoga slalu sabar mbak yu,..
ReplyDeleteAllah pasti punya rencana yang lebih Indah buat Mbak Tarry dan keluarga disana, yang sabar ya Mbak...
ReplyDeletesabar ya mbak, Insya Allah nanti Allah akan memberikan lagi.sementara waktu fokus di jualannya ya. btw ada batas min brapa lama untuk hamil lagi gak? mudah2an mbak tarry termasuk yg cepat ya
ReplyDeletesedih bacanya :(
ReplyDeleteyang sabar ya mba Tarry...
yg sabar ya mbk.
ReplyDeleteaku juga pernah keguguran berumur sebulan. sekarang gantinya ada 5. Sebetulnya gak sakit amat, barangkali efek dikuret abis keguguran itu. Dikasih ponstan resep dokter aku juga gak minum, antibiotiknya doang.
ReplyDeleteSoal sakit, sakit itu kalo bayinya sudah besar. melahirkan itu sakit loh, tapi karena bayinya lahir jadi lupa rasa sakitnya.
tapi abis itu ada efek baby blues, tertekan tidak bisa bebas lagi, ada tanggungjawab.
semua ada hikmahnya kok, soal sakit, di bawah 1 bulan seingatku seperti haid biasa, sedihnya yang bikin sakit.
yang tabah ya
yang sabar ya mbk.. Insyallah semua sudah diatur dengan baik oleh Allah.. Mata saya jadi ikut lembab nih :( sumpah jadi gak bisa terbayang sedihnya.. tapi mbk harus kuat.. semangat
ReplyDeletebelum rezekinya mungkin mbak...
ReplyDeletepasti sang Maha, punya rencana yg lebih baik buat si mbaknya. :)
untungnya ada pengalih kesedihan ya Tar.. ada anak-anak kecil. plus ada kegiatan buka toko lestari.. dengan model foto sendiri dan gratis lumpia tentu saja.
ReplyDeletesemoga sukses dengan kontesnyaa :)
baca kata2 ini--->"Keluar sekarang sajalah, biar bunda ga kecapekan kalau menyiapkan toko barunya". Mungkin itu yang ada dalam pikiran bayi kami.<---serasa gimana gitu mbak
ReplyDeletedibalik peristiwa baik atau buruk pasti ada pelajaran berharga banget didalam'a mba
ReplyDeleteyang penting selama hamil,kagak usah mikirin hal2 yang kagak perlu soalnya takutnya mengganggu si janin mba
tetap positif thinking aja :)
insya Allah mb',,akan diganti dg yg lebih baik,,sukses ngontesnya :-D
ReplyDeleteanak pertama sangat beda rasanya
ReplyDeletesesuatu banget...
termasuk ketika ada masalah
juga sering terasa dalem banget
semangat...
Setuju dengan Mba Ratnawati Utami diatas, sedihnya yang bikin sakit :D
ReplyDeleteKalo ada yang berpendapat sakit keguguran itu lebih sakit daripada ngelahirin, mamaku kurang sependapat katanya. Soalnya beliau udah ngerasain dua-duanya. Mamaku 5 kali melahirkan dan 4 kali keguguran. Yang 4 keguguran itu 2 kali dikuret. Hebat yah pengalaman mamaku. Katanya justru ngelahirin lebih sakit.
Tapi mungkin beda-beda pengalaman yah.. Aku justru sakit banget waktu melahirkan Vales. Sakitnya dari hari Rabu lahirnya hari Minggu. 5 hari 5 malam aku kesakitan tapi nggak ada pembukaan.
Kalo temanku lain lagi. Dia malah bilang ngelahirin sama BAB 11-12 aja. Uennak tenan dia. Sakit sore, malam lahir.
Jadi nggak bisa dipukul rata kali ya.. Lain orang lain sakitnya..hehehe..
Semoga masih ada kesempatan untuk Taryy menjadi Ibu seutuhnya. amiin..
Eniwei, makasih atas partisipasinya ya, Tar. Sudah dicatat sebagai peserta.
semangat yooo budhe tarry ^^
ReplyDeleteAllah pasti punya rencana lain yg lebih keren :)
wihhh, toko lestarinya gak bikin cabang di makassar?
hehehe
masyaAllah
ReplyDeletejujur saya merinding dan berkaca-kaca membaca ini mbak tarry..
segala sesuatu terjadi untuk yang terbaik, semoga mbak tarry diberi pengganti yaa :) InsyaAllah
Allah pasti memberikan apa yang terbaik untuk umatnya kak :)
ReplyDeletesalam kenal kak ..
kalo ada waktu luang singgahi blog saya..
coment and follow ..
http://peluru-tajam.blogspot.com
ane nunut parkir kak
Sebagai calon ibu, ngeri juga y mmbca tulisan mbak ... sabar ya, pasti ada hikmah dibalik semua cobaan.
ReplyDeletefolback yahh ...
Tarrryyy... Pelukk.. Semoga Tarry udah bisa pulih kondisinya, jiwa dan raga ya... mudah2an dalam waktu dekat bisa hamil lagi amiiin...
ReplyDeleteSukses untuk tokonya ya, Tarry.. :-D
Maap Mba Tarry Mak Cebong 3 baru datang :-)
ReplyDeleteYang sabar yah Mba, insya Allah Sang Maha punya rencana yang lebih indah untuk dikau & keluarga. Amien
Ekye juga sebelom Zafira pernah keguguran. Usia 12 minggu. Dan alhamdulillah rasanya ga sakit2 amat. Wong gw 2x ngelahirin alhamdulillah pembukaannya ga skit, cuma kaya orang pengen pup ajah *sama kaya temennya Jeng Dewi*
Thanks Mba udah ikutan lagi untuk kategori CS. Sok aih masih sisa 1 kategori lagi. Mbok yah dibungkus semua gitu Jeng :-)
maaf mak cebong 2 baru berkunjung....
ReplyDeleteyang sabar yach mbak....Pasti nanti Allah menggantinya dgn yg lebih baik...dan hikmah dr kejadian ini..mbak Tary utk sementara waktu bisa fokus ke toko barunya...alhamdulillah.....
terimakasih Mbak Tarry atas partisipasinya...sdh tercatat sbg peserta
Oot : Mbak tarry buku hadiah kontesnya udah aku terima kemarin...maksh banyak yachh...smoga mbak Tarry mendapat imbalan yg berlipat ganda....aamiin
ReplyDeletehuhu.. selalu mbrebes mili kalau denger cerita teman yang keguguran.
ReplyDeleteSemoga mba tarry segera dapat gantinya dari Allah
Cuma ikhlas pengobat semua kejadian yang enggak sesuai harapan kita mba, pasti ada yang indah yang sedang disiapkan Allah untuk mba dan keluarga.
ReplyDeletesemoga anaknya akan menjadi tangan2 penarik ke pintu surga ya mbak :)
ReplyDeleteikut sedih baca nya, banyak bacain alfatehah yaa mbk buat dedek yang udah ndak ada,, :)
ReplyDeleteCemuunguut mbk taryy, pasti dapat pengganti nya, amien ^^
Yang Sabar Tan..
ReplyDeleteBelum Rejeki.
Nanti Kan Ada Lagi.
Terima kasih atas kunjungannya.