Beberapa hari yang lalu saya merasa tersentil oleh tulisan Uncle Lozz yang berjudul Suara Corong Masjid Itu..... Dan sentilan itu semakin terasa ketika malamnya sekitar jam 10, ada kabar kalau keponakan kami yang masih muda belia telah dipanggil ALLAH. Suami yang mendengar kabar tersebut, langsung menjemput mertua (Almarhum adalah anak semata wayang dari adik bungsu ibu mertua), dan meluncur ke rumah duka.
Rasanya sulit dipercaya..... Bayu, pemuda yang baru 2 tahun lalu lulus SMA dan baru 2 bulan lalu diterima kerja menjadi satpam di Ponorogo, kini telah pergi untuk selamanya. Dan yang membuat kami prihatin, dia pergi begitu saja tanpa sakit sebelumnya. Dan dia pergi disaat ibunya masih bekerja di Brunei.
Menurut cerita suami, Bayu kejang-kejang ketika sedang main Play Station (PS). Karena takut terjadi apa-apa, penjaga warnet segera melarikan Bayu ke Rumah Sakit. Namun Bayu sudah tidak dapat di tolong lagi. Mungkin juga Bayu sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
Padahal habis maghrib, sebelum berangkat ke warnet Bayu sempat minta uang kepada bapaknya. Bapaknya tidak menyangka kalau malam itu, untuk terakhir kalinya Bayu minta uang. Bapaknya juga tidak mengira, kalau malam itu Bayu pamit pergi dan tidak akan kembali lagi.
Malam itu juga, ibunya yang masih bekerja di Brunei sejak 3 tahun lalu diberi kabar kalau Bayu sakit dan diminta untuk segera pulang. Kebetulan ada tiket, sehingga paginya sang Ibu sudah sampai di bandara Juanda, Surabaya. Meskipun keluarga yang menjemput sudah berusaha menutupi, tapi yang namanya ibu tidak bisa dibohongi.
Ketika memasuki kota Madiun, beliau mengajak langsung ke rumah sakit. Tapi dengan berbagai alasan, keluarga tetap mengajaknya pulang. Dan sesampainya di rumah, barulah keluarga mengatakan yang sebenarnya. Ibu yang tak bertemu dengan anaknya sejak 3 tahun lalu itu pingsan berkali-kali dan hanya bisa nangis sejadinya-jadinya setelah tahu anak semata wayangnya pergi untuk selamanya.
Ibu yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di luar negeri itu hanya bisa menatap batu nisan anak semata wayangnya. Padahal april nanti kontrak kerjanya selesai dan beliau berniat untuk pulang dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, anak semata wayangnya sudah terlanjur pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Adakah penyesalan di hati ibunya Bayu?? Entahlah.... Semoga amal ibadah Bayu diterima ALLAH swt. Amiin
Kejadian ini bisa jadi renungan buat kita khususnya saya. Bahwa ajal bisa menjemput kapan saja dan dimana saja. Tak perduli siap atau tidak siap, sakit atau tidak sakit, tua atau muda. Lalu siapkah kita kalau sewaktu-waktu tiba giliran kita???
Rasanya sulit dipercaya..... Bayu, pemuda yang baru 2 tahun lalu lulus SMA dan baru 2 bulan lalu diterima kerja menjadi satpam di Ponorogo, kini telah pergi untuk selamanya. Dan yang membuat kami prihatin, dia pergi begitu saja tanpa sakit sebelumnya. Dan dia pergi disaat ibunya masih bekerja di Brunei.
Menurut cerita suami, Bayu kejang-kejang ketika sedang main Play Station (PS). Karena takut terjadi apa-apa, penjaga warnet segera melarikan Bayu ke Rumah Sakit. Namun Bayu sudah tidak dapat di tolong lagi. Mungkin juga Bayu sudah meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
Padahal habis maghrib, sebelum berangkat ke warnet Bayu sempat minta uang kepada bapaknya. Bapaknya tidak menyangka kalau malam itu, untuk terakhir kalinya Bayu minta uang. Bapaknya juga tidak mengira, kalau malam itu Bayu pamit pergi dan tidak akan kembali lagi.
Malam itu juga, ibunya yang masih bekerja di Brunei sejak 3 tahun lalu diberi kabar kalau Bayu sakit dan diminta untuk segera pulang. Kebetulan ada tiket, sehingga paginya sang Ibu sudah sampai di bandara Juanda, Surabaya. Meskipun keluarga yang menjemput sudah berusaha menutupi, tapi yang namanya ibu tidak bisa dibohongi.
Ketika memasuki kota Madiun, beliau mengajak langsung ke rumah sakit. Tapi dengan berbagai alasan, keluarga tetap mengajaknya pulang. Dan sesampainya di rumah, barulah keluarga mengatakan yang sebenarnya. Ibu yang tak bertemu dengan anaknya sejak 3 tahun lalu itu pingsan berkali-kali dan hanya bisa nangis sejadinya-jadinya setelah tahu anak semata wayangnya pergi untuk selamanya.
Ibu yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja di luar negeri itu hanya bisa menatap batu nisan anak semata wayangnya. Padahal april nanti kontrak kerjanya selesai dan beliau berniat untuk pulang dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Tapi nasi sudah menjadi bubur, anak semata wayangnya sudah terlanjur pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Adakah penyesalan di hati ibunya Bayu?? Entahlah.... Semoga amal ibadah Bayu diterima ALLAH swt. Amiin
Kejadian ini bisa jadi renungan buat kita khususnya saya. Bahwa ajal bisa menjemput kapan saja dan dimana saja. Tak perduli siap atau tidak siap, sakit atau tidak sakit, tua atau muda. Lalu siapkah kita kalau sewaktu-waktu tiba giliran kita???
9 Comments
buat renungan....
ReplyDeletesmoga bayu diberikan tpt terbaik disisi-Nya
innalillahi wainnalilahi rojiun, umur orang ndak ada yang tahu yaa mbak tary,
ReplyDeletesemoga mas bayu di terima allah dan dapet tempat terbaik, amien
Innalillahiwainnailaihi rajiun... sedih tentu ibunya ya mbak... semoga sang ibu dan keluarga diberi ketabahan.Dan jadi pengingat bagi kita semua. amin
ReplyDeletemaut tidak ada yang tau ya mbak, hanya Allah yag tahu. turut berduka atas kepergian bayu
ReplyDeleteInnalillahi, ibunya pasti syok ya :(
ReplyDeleteinnalillahi wainnalilahi rojiun
ReplyDeleteMerinding saya bacanya mbak...... anak semata wayang pula ya... semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahann... amiiiinnnnn
T__T sedihh mba bacanya,,, hati ibunya pasti hancur banget anak semata wayangnya meninggal, hixx..
ReplyDeletepukulan bgt bwt kita semua yg masi dikasi umur, krn ajal bisa dtg kapan aja tanpa peringatan :'(
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un,
ReplyDeletesemoga ALLAH melapangkan jalan almarhum Bayu menuju surga-NYA
Innalillah wa inna ilaihi roji'un...
ReplyDeleteAku membayangkan betapa hancur hati ibunya Bayu saat tak dapat memeluk kembali anak yang begitu dirindukannya selama ini.
Ah terkadang waktu tak memberi kesempatan bagi kita utk melakukan banyak hal yang kita inginkan ya mbak...
BTW, bagaimana kabar dedek bayi? Sehat kan?
Terima kasih atas kunjungannya.