Ad Code

Responsive Advertisement

Jadi TKW Hong Kong (lagi)

"Tarry, ada uang nganggur gak? Pinjam dulu, soale kiriman suami belum datang", bunyi SMS dari teman beberapa hari lalu. Kebetulan saya lagi tidak punya simpanan uang selain uang buat belanja kebutuhan toko, jadi saya tidak bisa meminjami dia uang. "Kalau begini, rasanya pingin balik ke Hong Kong lagi", jawabnya setelah saya tidak bisa membantunya.


Gaji saya dulu (sekitar 4-5,5 juta)
Teman saya itu mantan TKW Hong Kong seperti saya dan punya anak yang masih berumur 9 bulan. Suaminya kerja di luar jawa dan  dia seorang ibu rumah tangga yang hanya mengurus anaknya. Sehingga untuk mencukupi semua kebutuhan, dia mengandalkan kiriman dari suaminya yang kadang telat, kadang juga kurang. Padahal untuk membeli susu anaknya tidak boleh telat khan.

Karena masalah itulah, dia pingin kembali ke Hong Kong lagi agar bisa mendapat uang yang lebih banyak. Selain tabungannya sudah habis, dia juga sudah bosan jadi Ibu rumah tangga yang hanya mengandalkan jatah dari suaminya. Tapi sampai saat ini suaminya belum memberi ijin dia untuk pergi ke luar negeri lagi.

Melihat kehidupan teman saya itu, bertambahlah rasa syukur saya. Bersyukur karena punya suami yang bisa membimbing saya sehingga kami punya beberapa aset yang menjadi lahan untuk mencari rejeki setelah kami pensiun jadi TKI. Kalau dulu kami memanfaatkan uang tabungan kami untuk membangun rumah atau ditabung di bank, mungkin kami juga akan mengalami nasib sama seperti teman kami itu atau TKI lain.

Memang hasil dari usaha di kampung berbeda jauh dibandingkan dengan kerja di luar negeri. Tapi ketika kita belajar bersyukur, setiap rupiah yang kita hasilkan insyaallah akan membawa berkah dan rejeki kita akan bertambah. Amiiin.

"Kalau kita punya sesuatu yang menghasilkan uang, suatu hari pasti kita bisa nyicil beli keramik. Tapi kalau kita punya rumah dan tidak punya uang buat belanja, masa iya kita mau jual keramik??". motto kami agar tidak berkecil hati atau iri dengan mereka yang sudah punya rumah megah. :) 




Post a Comment

28 Comments

  1. bener banget itu mbak...
    itulah bedanya orang yg bermental kaya...
    dia bisa menunda kesenangan (beli rumah, mobil, dll) dan menggunakannya untuk modal untuk mendapatkan income....
    good mbak..
    :)
    harusnya semua orang seperti itu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kebetulan rumah ortu juga nganggur jadi uang nya bisa dimanfaatkan untuk yg lain :)

      Delete
  2. iyaa mbak lebih nikmati kerja deket sama keluarga yaa ,hasilnya dinikmati dan disyukuri :D

    moga tambah banyak dan barokah rejekinya yaa mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiin, makan ga makan yg penting kumpul yak hehe

      Delete
  3. makan ngga makan kumpul....
    perempuan, kurang jatah dikit pengen jd TKI lagi... kasian anaknya yg kecil....
    harus banyak bersyukur :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang khan?? :)

      Delete
  4. Baca cerita ini jadi tambah semangat pengen cari kerja di luar negeri =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau punya skill mah ndak masalah, tp kalau cm jadi pembokat ya berat hehe

      Delete
  5. berarti memang perencanaan jangka panjang memang terbukti bermanfaat ya mbak? uang boleh sama didapat tapi endingnya bakal berbeda antara yang memiliki perencanaan jangka panjang dan yang tidak..plus yang bersyukur atau kurang bersyukur..ah..lama ga mampir dimari..apakabar mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabarnya baik....
      Memang butuh perencanaan jangka panjang agar pulang kampung tidak jadi pengangguran lagi :)

      Delete
  6. Bener bangeeeettt......
    Semangat!!!
    Eh, syukurlah bukan mbak Tarry yang pengen ke Hongkong lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh.... Dedeknya masih kecil masa iya mau ke Hong Kong lagi mbak hehe

      Delete
  7. Tari Cece, lei yika yating yu coye ganlek tik keh,.. soyi leh yugo yao samke co,lei wui yao houto jin yatyong dong yankung hai hongkong..

    ReplyDelete
  8. Iya ya mbak, di kampung tempat ibu saya tinggal saat ini banyak mantan TKI dng rumah-rumah bagus. Mereka membangun rumah atas uang yg di dapat saat bekerja di luar negeri. Tak saya lihat ada yg membuka toko seperti Mbak Tarry. Semoga mereka baik-baik saja ya. Dan selamat untuk mbak Tarry dan suami yg telah menginvestkan hasil kerja untuk usaha. Insya Allah sukses ya Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebanyakan mereka gengsi kalau disuruh usaha kecil2an mbak soale sudah biasa dapat gaji gede :)

      Delete
  9. Segala sesuatu yang disyukuri akan terus bertambah
    meskipun tidak nyata bertambah, namun kita akan merasa semakin banyak pertambahan

    ReplyDelete
  10. Waktu aku ngutang temen, dia jg bilang gini: "Gak punya duit brow.Emangnya duit dari hongkong!". :D

    ReplyDelete
  11. Berkah itu itu lebih nikmat dari pada mumet ya Mba. he...x9

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    ReplyDelete
  12. Hidup itu pilihan, yang terpenting pilih yang membahagiakan dan menentramkan

    ReplyDelete
  13. Mba Tarry, sepakat banget dengan motto kalian berdua. :)

    Ya, rasa syukur yang selalu kita tanamkan dihati adalah obat dalam meredam rasa iri hati, juga peneduh jiwa kala keresahan melanda, dan penyemangat dalam meneruskan langkah gapai impian.

    Nice share mba, yuk tingkatkan rasa syukur kita yuk..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak.... kalau kurang rasa bersyukurnya bisa kena darah tinggi kali ya lihat apa yg dimiliki orang lain, dan suka sakit hati kalau diremehkan orang lain hehe

      Delete

Terima kasih atas kunjungannya.

Ad Code

Responsive Advertisement