Hampir 3 bulan saya tidak pernah keluar sore-sore apalagi malam-malam. Karena emak melarang dengan alasan habis melahirkan. Tapi malam ini, emak mengijinkan saya keluar ama suami setelah memohon dengan sangat dan dengan iming-iming "Nanti tak belikan jajan mak".
Malam mingguan plus mau belikan kado ultah buat suami yang masih 2 hari lagi tapi sudah dibeliin hari ini mumpung cuacanya lagi cerah. Sekalian mau bernostalgia masa berpacaran sama suami
. Kenapa saya bilang bernostalgia? Karena suami baru saja beli motor yamaha force 1 yang lumayan jelek tapi masih enak dipakai (kata suami kayak motornya anak muda).
Motor jenis itu adalah motor yang pertama kali dimiliki oleh suami. Dulu warnanya merah, modifikasi dengan knalpot yang suaranya cetar membahana. Setiap kali apel malam minggu, suara motornya sudah kedengaran dari jarak kira-kira 100 meter. Jadi saya bisa siap-siap menyambutnya di depan pintu dengan hati dag dug duer. hehe.
Motor yang sekarang warnanya biru, knalpotnya masih cetar membahana, setiap hari dipakai wira-wiri suami dan rasa boncengannya masih sama seperti 13 tahun lalu. Malam ini serasa masih pacaran saja. "Mas inget ama adek yang dirumah ga?" tanya saya ke suami. "Yo pasti ingat lah.... wong sudah jadi bapak kok", jawab suami dengan bangga.
Saya mengajak suami ke toko baju dan menyuruhnya milih sendiri mau minta apa. Sengaja saya suruh milih sendiri biar pas dengan seleranya. Karena kalau beli baju paling susah.... kadang warna suka, tapi ukuran ga pas begitu juga sebaliknya. Pernah sekali saya minta baju yang dipakai sama patung yang didalam etalase besar, karena ukuran dan warna yang pas tinggal satu yang dipakai sama patung itu. Sampai mbaknya enggan untuk mengambil, tapi karena pembeli adalah raja ya diambil juga tuh bajunya. :).
Setelah mendapatkan apa yang kami inginkan, kami pergi ke grosir untuk belanja kebutuhan toko. Tapi belum selesai kami belanja, mendadak hujan deres sekali. Padahal kami tidak bawa mantel karena cuacanya memang kelihatan cerah. Akhirnya kami beli payung, dan sambil menunggu hujan agak reda, kami makan bakso sebelah grosir.
Setelah hujannya agak reda, kami segera pulang karena kami perginya lumayan lama. Takut kena marah bapak, punya bayi kok pergi malam-malam. Ach... kayak jaman pacaran aja, kalau perginya kelamaan pulangnya langsung kena marah padahal perginya siang. Kalau sampai pergi malam bisa langsung dikawinkan kali ya.... hikz.
Sampai rumah.... bapak sudah masuk kamar, si kecil masih tidur lelap dikeloni mbah utinya. Selamat.... karena tidak kena marah bapak. Dan saya merasakan kebahagian tersendiri bisa pergi berdua sama suami malam ini. :)
Malam mingguan plus mau belikan kado ultah buat suami yang masih 2 hari lagi tapi sudah dibeliin hari ini mumpung cuacanya lagi cerah. Sekalian mau bernostalgia masa berpacaran sama suami
Motor jenis itu adalah motor yang pertama kali dimiliki oleh suami. Dulu warnanya merah, modifikasi dengan knalpot yang suaranya cetar membahana. Setiap kali apel malam minggu, suara motornya sudah kedengaran dari jarak kira-kira 100 meter. Jadi saya bisa siap-siap menyambutnya di depan pintu dengan hati dag dug duer. hehe.
Motor yang sekarang warnanya biru, knalpotnya masih cetar membahana, setiap hari dipakai wira-wiri suami dan rasa boncengannya masih sama seperti 13 tahun lalu. Malam ini serasa masih pacaran saja. "Mas inget ama adek yang dirumah ga?" tanya saya ke suami. "Yo pasti ingat lah.... wong sudah jadi bapak kok", jawab suami dengan bangga.
Saya mengajak suami ke toko baju dan menyuruhnya milih sendiri mau minta apa. Sengaja saya suruh milih sendiri biar pas dengan seleranya. Karena kalau beli baju paling susah.... kadang warna suka, tapi ukuran ga pas begitu juga sebaliknya. Pernah sekali saya minta baju yang dipakai sama patung yang didalam etalase besar, karena ukuran dan warna yang pas tinggal satu yang dipakai sama patung itu. Sampai mbaknya enggan untuk mengambil, tapi karena pembeli adalah raja ya diambil juga tuh bajunya. :).
Setelah mendapatkan apa yang kami inginkan, kami pergi ke grosir untuk belanja kebutuhan toko. Tapi belum selesai kami belanja, mendadak hujan deres sekali. Padahal kami tidak bawa mantel karena cuacanya memang kelihatan cerah. Akhirnya kami beli payung, dan sambil menunggu hujan agak reda, kami makan bakso sebelah grosir.
Setelah hujannya agak reda, kami segera pulang karena kami perginya lumayan lama. Takut kena marah bapak, punya bayi kok pergi malam-malam. Ach... kayak jaman pacaran aja, kalau perginya kelamaan pulangnya langsung kena marah padahal perginya siang. Kalau sampai pergi malam bisa langsung dikawinkan kali ya.... hikz.
Sampai rumah.... bapak sudah masuk kamar, si kecil masih tidur lelap dikeloni mbah utinya. Selamat.... karena tidak kena marah bapak. Dan saya merasakan kebahagian tersendiri bisa pergi berdua sama suami malam ini. :)
Telaga Sarangan, 2 minggu sebelum melahirkan |
13 Comments
Kalau aku malah gak pernah keluar malam berduaan mbak :)
ReplyDeleteSeru ya nostalgianya
Kalau mbak Lidya pergi berduaan, yang jagain Pascal ama Alvin siapa donk hehe
Deletecccuiiittt cccuuiiittt ..... Serasa muda lagi ... pengen nih mbak rasanya....
ReplyDeleteMeskipun sudah tua tapi rasanya muda terus donk ehehe.
Deletecehhhhhhhhhhhhhhhh
ReplyDeleteJangan iri ya... hihihi
Deleteciee...ciee.... yang sedang happy menikmati masa berpacaran hehehe...
ReplyDeleteEh, itu mbah Utinya Alfi jadinya dibeliin jajan apa mbak? :) hehehe..
ReplyDeleteDibeliin daster mbak, biar awet hihihi
Deletecuit....cuit.....!!! romantis
ReplyDeleteHehe, iya
Deleteloh..loh adek Alvi kok gak diajak mbak? hehehehe pelanggaran HAM sampean nih.. Hak Asasi Menimang hihihi
ReplyDeleteKalau diajak kasian malem2 uncle.... *alasan* padahal emang pingin berduaan aja hihi
DeleteTerima kasih atas kunjungannya.