15 juni 30 tahun lalu, beberapa hari setelah terjadi gerhana matahari total, seorang bayi mungil yang cantik lahir ke dunia ini. Mungkin, bayi mungil itu tak ingin melihat terjadinya gerhana matahari total, sehingga dia kerasan didalam perut ibunya selama 10 bulan lebih.
Orang menyebutnya bukan bayi biasa, karena ketika umurnya baru 5 hari, dia sudah bisa menghabiskan sebuah pisang yang lumayan besar. Ibunya terpaksa menyuapi pisang karena tangisnya cetar membahana dan tak henti-henti. Tapi itu hanya berlangsung beberapa hari, selanjutnya bayi itu kembali seperti bayi pada umumnya yang hanya minum ASI.
Tapi bukan ASI dari ibunya, melainkan ASI dari budhenya (kakak kandung ibunya) yang kebetulan punya bayi laki-laki yang berumur sebulanan. Setiap ibunya mau memberi ASI, dia selalu menangis histeris sambil mengangkat kepalanya. Dia juga tidak doyan susu formula, hanya ASI dari budhenya yang dia mau.
Sebenarnya banyak yang melarang, karena anak budhenya laki-laki. Takutnya kalau besar nanti, mereka saling suka dan menikah. "Di ingat-ingat lho ya.... kalau besar nanti mereka jangan sampai menikah. Karena mereka satu ibu susu", begitu pesan orang-orang.
Tapi hal itu tidak berlangsung lama, ketika usianya tepat 2 bulan dia baru mau minum ASI ibunya. Selanjutnya, bayi itu tumbuh, tumbuh, dan tumbuh menjadi gadis dewasa yang saat ini umurnya tepat 30 tahun. Dia juga sudah menjadi seorang istri dan ibu dari seorang peri kecil bernama Alfi.
Ternyata bayi yang kata orang bukan bayi biasa itu adalah saya sendiri. Dan sekarang, saya juga bisa merasakan apa yang emak saya rasakan dulu. Alfi juga baru mau minum ASI ketika umurnya 2 bulan, suka nangis histeris tapi tak seheboh saya dulu. "Ada yang diturun tuch", kata orang-orang setiap Alfi nangis. Tapi Alfi tidak kerasan di dalam perut seperti saya dulu, karena Alfi harus melihat indahnya dunia sebelum usianya genap 9 bulan di dalam perut saya. Dan alhamdulillah, Alfi doyan susu formula jadi ndak kerepotan cari ibu susu. hehe.
Alhamdulillah.... usia saya sudah memasuki kepala tiga. Alhamdulillah....ALLAH masih memberi kesempatan saya untuk melihat indahnya dunia. Semoga ALLAH memberi umur panjang agar bisa mengantarkan Alfi menjadi anak yang sholehah dan memberi manfaat untuk keluarga, agama dan negara. Dan semoga sisa umur saya penuh berkah. Amin.
Bersamaan dengan ultah saya, Alfi juga ulang bulan yang ke 5. Di usianya yang ke 5 bulan, Alfi makin pinter, makin gemuk, makin tembem, makin panjang, dan makin lincah. Alfi sudah bisa guling-guling tapi masih suka kejedok lantai karena baliknya dari tengkurap terlalu cepat. Alfi juga mulai belajar makan pisang atau bubur sungsum (dari tepung beras). Dan masih banyak lagi perkembangannya yang bikin gemes siapa saja. Cepat besar ya nak.... :)
Sebagai kado ultah, saya dan Alfi diajak jalan-jalan sama suami ke Madiun dan bisa kopdar sama Mbak Reni. Cerita kopdarnya di posting berikutnya saja. :)
Orang menyebutnya bukan bayi biasa, karena ketika umurnya baru 5 hari, dia sudah bisa menghabiskan sebuah pisang yang lumayan besar. Ibunya terpaksa menyuapi pisang karena tangisnya cetar membahana dan tak henti-henti. Tapi itu hanya berlangsung beberapa hari, selanjutnya bayi itu kembali seperti bayi pada umumnya yang hanya minum ASI.
Tapi bukan ASI dari ibunya, melainkan ASI dari budhenya (kakak kandung ibunya) yang kebetulan punya bayi laki-laki yang berumur sebulanan. Setiap ibunya mau memberi ASI, dia selalu menangis histeris sambil mengangkat kepalanya. Dia juga tidak doyan susu formula, hanya ASI dari budhenya yang dia mau.
Sebenarnya banyak yang melarang, karena anak budhenya laki-laki. Takutnya kalau besar nanti, mereka saling suka dan menikah. "Di ingat-ingat lho ya.... kalau besar nanti mereka jangan sampai menikah. Karena mereka satu ibu susu", begitu pesan orang-orang.
Tapi hal itu tidak berlangsung lama, ketika usianya tepat 2 bulan dia baru mau minum ASI ibunya. Selanjutnya, bayi itu tumbuh, tumbuh, dan tumbuh menjadi gadis dewasa yang saat ini umurnya tepat 30 tahun. Dia juga sudah menjadi seorang istri dan ibu dari seorang peri kecil bernama Alfi.
Ternyata bayi yang kata orang bukan bayi biasa itu adalah saya sendiri. Dan sekarang, saya juga bisa merasakan apa yang emak saya rasakan dulu. Alfi juga baru mau minum ASI ketika umurnya 2 bulan, suka nangis histeris tapi tak seheboh saya dulu. "Ada yang diturun tuch", kata orang-orang setiap Alfi nangis. Tapi Alfi tidak kerasan di dalam perut seperti saya dulu, karena Alfi harus melihat indahnya dunia sebelum usianya genap 9 bulan di dalam perut saya. Dan alhamdulillah, Alfi doyan susu formula jadi ndak kerepotan cari ibu susu. hehe.
Alhamdulillah.... usia saya sudah memasuki kepala tiga. Alhamdulillah....ALLAH masih memberi kesempatan saya untuk melihat indahnya dunia. Semoga ALLAH memberi umur panjang agar bisa mengantarkan Alfi menjadi anak yang sholehah dan memberi manfaat untuk keluarga, agama dan negara. Dan semoga sisa umur saya penuh berkah. Amin.
Bersamaan dengan ultah saya, Alfi juga ulang bulan yang ke 5. Di usianya yang ke 5 bulan, Alfi makin pinter, makin gemuk, makin tembem, makin panjang, dan makin lincah. Alfi sudah bisa guling-guling tapi masih suka kejedok lantai karena baliknya dari tengkurap terlalu cepat. Alfi juga mulai belajar makan pisang atau bubur sungsum (dari tepung beras). Dan masih banyak lagi perkembangannya yang bikin gemes siapa saja. Cepat besar ya nak.... :)
Sebagai kado ultah, saya dan Alfi diajak jalan-jalan sama suami ke Madiun dan bisa kopdar sama Mbak Reni. Cerita kopdarnya di posting berikutnya saja. :)
18 Comments
weehh niru ibu nya yaa baru umur 2 bulan baru asi :D
ReplyDeleteeeh pengen cubit pipinya alfi deh mbak tarry, ngucapin selamat ulang tahun yaa mbak :D
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya yak.... hihi
DeleteAyo main ke Madiun tante niar.... ntar biar bisa nyubit pipinya Alfi hehe
Selamat ulang tahun ya mbak... (gak apa2 toh ngucapin lagi? hehehe
ReplyDeleteSun sayang buat Alfi. Eh itu cerita kopdarnya udah aku posting duluan.
Alfi sekarang endut ya? Gemes liatnya.
ReplyDeleteBaru tahu kalo ternyata mbak Tarry dulu disusui oleh Budhenya hehehe.
Kok bisa ya Alfi baru 2 bulan mau minum ASI?
happy milad ya mbak tarry...semoga doanya diijaah. buat adik alfi...sehat-sehat ya nduk...
ReplyDeletemantap tuh hadiah ulang tahunnya
ReplyDeletewalaupun ngeduluin 5 bulan...
Met ultah mbak ...
ReplyDeleteMet ultah mbak.....
ReplyDeleteTernyata ada yg nurunin toh? Hehehe....
Saya juga punya ibu persesusuan. waktu SD dulu ortu kami selalu heboh jika ada yang macak-macakke (menjodoh2jodohkan). Kami berdua malah cuek aja. Memang kebetulan sekali kami berdua paling serasi disandingkan jika ada karnaval busana adat. Dia laki-laki tertingi, saya perempuan tertinggi. kulit kami sama hitam legam. hahahaha....
ada yang aneh ini.... emang tahun 83 sudah ada susu formula ya?? hahahaha
ReplyDeletesusu benderaa kental manis kali yak ahaha
Deleteselamat ulang tahun ya mbak maaf telat mengucapkannya
ReplyDeleteTerimakasih mbak Lidya....
DeleteSugeng tanggap warso nggih Mbak Tarry, semoga ke depannya menjadi banyak kemanfaatan yang bisa dilakukan untuk keluarga dan orang-orang di sekitarnya. Ketika gerhana matahari total, kalo nggak salah saya sudah SMP duh ternyata saya sudah tuwir
ReplyDeleteAmiin trimakasih pak ies. . .
DeleteBerati pak ies liat gerhananya ya? Waktu itu emak diumpetin di sentong sama bpk, yg lain ngumpet di rumah tetangga yg ada plafonnya
happy brith day yaa mba
ReplyDeleteTerimakasih mbak vina
Deletewah... selamat ulang tahun, Tarry...
ReplyDeleteudah kepala 3 ya sekarang? welcome to the club, Tar :-D
hehehe..
Minum ASI memang bagus ya Tarry.. alhamdulillah bisa punya ibu susu..
dan buat si imut Alfi, sehat selalu yaa.. mamam yang banyak ;-D
btw, kok diary Alfi belum update lagi Tar? :-D
Terimakasih mbak Thia. . .
ReplyDeleteIya beruntung saya pny ibu susu jd ndak usah minum susu formula.
Diarynya alfi blm sempat posting mbak, ndak ada waktu hehe
Terima kasih atas kunjungannya.