(Tulisan ini murni curhat, tidak mengandung sara atau bermaksud menyinggung salah satu suku atau adat satu daerah. Mohon dibaca sampai selesai)
"Jangan menikah dengan gadis betawi, karena mahal maharnya", itu reaksi semua orang, termasuk saya, emak dan juga keluarga lain ketika adik saya berniat melamar seorang gadis betawi. Sebenarnya tidak bermaksud menghalangi cinta mereka atau pilih-pilih namun kami sadar siapa kami ini. Kami ini orang biasa yang sepertinya tidak mungkin bisa memenuhi persyaratan-persyaratan yang tentunya tak semudah menikahi gadis Jawa seperti saya saat nikah dulu.
"Jangan menikah dengan gadis betawi, karena mahal maharnya", itu reaksi semua orang, termasuk saya, emak dan juga keluarga lain ketika adik saya berniat melamar seorang gadis betawi. Sebenarnya tidak bermaksud menghalangi cinta mereka atau pilih-pilih namun kami sadar siapa kami ini. Kami ini orang biasa yang sepertinya tidak mungkin bisa memenuhi persyaratan-persyaratan yang tentunya tak semudah menikahi gadis Jawa seperti saya saat nikah dulu.
Kalau saya dulu dengan seperangkat alat sholat dan uang 300ribu sudah cukup. Tapi untuk menikahi gadis betawi harus ada emas, perabot, uang dan segala tetek bengek seserahan yang pastinya akan memerlukan biaya berpuluh-puluh juta. Belum lagi biaya perjalanan rombongan keluarga Madiun ke Tangerang. Ach... darimana kami mendapatkan uang sebanyak itu?
"Kenapa harus begitu? Kenapa tidak dipermudah saja?", tanya saya kepada calon adek ipar. "Ya memang adatnya seperti itu", katanya. Menurutnya, cinta itu butuh perjuangan. Kalau cinta bisa didapatkan dengan mudah pasti juga mudah melepaskannya. "Makanya orang Jawa banyak yang kawin cerai, karena bisa nikah dengan mudah", katanya yang membuat saya sedikit emosi. Jujur, waktu itu saya kurang suka dengan calon adek ipar saya ini. Dan makin tidak setuju aja kalau adek saya sampai menikah dengan dia.
Namun.... sekuat apapun usaha kami untuk membujuk adek agar mengurungkan niatnya menikahi gadis betawi, maka sekuat itu pula adek mempertahankan cintanya. "Yang mau nikah itu aku apa kalian sich??", katanya. Dan keluarga calon istrinya sangat menjunjung tinggi adat kebudayaan betawi, jadi kami harus mengikuti aturan mereka. Ya sudah.... kami tidak bisa berbuat apa-apa selain ikhlas memberi restu untuknya. Ini beneran ikhlas lho bukan restu karena terpaksa.
Dan ternyata Allah itu maha kaya, ketika seorang ibu memberikan ridho kepada anaknya, Allah pun memberi kemudahan rejeki dari arah yang tidak kami sangka-sangka. Adek mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya dan bisa menabung untuk biaya kuliah dan biaya pernikahannya.
Orang tua hanya membantu do'a, dan saya sebagai kakaknya tidak bisa membantu banyak karena waktu itu saya sedang mempersiapkan biaya untuk kelahiran calon buah hati kami. Sungguh saya tidak percaya, tapi begitulah kenyataannya. Setelah pacaran sekitar 2 tahun, adek saya menikahi seorang gadis betawi pada 10 November 2012 lalu.
Ketika kami sampai di kontrakan adek H-1 pernikahannya, ada banyak parcel seserahan yang sudah siap untuk dibawa ke rumah mempelai wanita. Tinggal mengambil pesanan parcel buah, roti buaya dan kue-kue yang lain saja. Saat itu saya sedikit heran lihat roti buaya, karena di Jawa tidak ada.
"Konon menurut kepercayaan suku betawi, roti buaya ini adalah simbolisasi yang melambangkan kemapanan dan kesetiaan sampai akhir nanti. Makna kemapanan ada pada sebuah roti, dimana yg memakan roti hanyalah bangsawan-bangsawan pada zamannya. Sedangkan makna kesetiaan terdapat di buaya, karena semasa hidupnya buaya hanya melakukan satu kali pernikahan untuk seumur hidupnya. Filosofi inilah yang membuat roti buaya hingga saat ini menjadi simbolisasi pernikahan adat Betawi, dengan harapan agar kedua mempelai dapat mapan dan setia sampai akhir nanti". (sumber dari sini)
Yach, semuanya sudah dipersiapkan adek sendiri bersama calon istrinya. Kami di kampung sehingga tidak bisa membantu apa-apa. Saya melihat wajah lelah adek, menjelang hari H pernikahannya masih harus wira-wiri jemput kami ke stasiun, cuci mobil, ambil pesanan, kemudian jemput rombongan keluarga yang naik mobil, dll sampai akhirnya dia tertidur disamping emak karena kelelahan.
seserahan, yang disuaikan dengan kemampuan.
Disaat adek tertidur, terdengar isak tangis emak yang semakin menjadi-jadi ketika ada saudara bertanya "Hey, ini hari bahagia kenapa malah nangis?". Disela tangisnya emak menjawab "Aku sedih, anakku nikah habis sebanyak ini aku ndak bisa bantuin apa-apa". Saya yakin itu bukan tangis sedih, tapi tangis bahagia sekaligus bangga karena anaknya mampu menikahi seorang gadis betawi meskipun orang tuanya hanya orang biasa saja.
Pas hari H pernikahan, acara demi acara dilaksanakan dengan lancar. Mulai penyambutan mempelai pria, akad nikah, dilanjut resepsi sepanjang hari sampai malam. Berbeda sekali dengan proses pernikahan di kampung saya, yang resepsinya hanya sekitar 2-3 jam selesai. Kalau disana, tamu datang silih berganti sampai tengah malam dan tak lupa foto-foto dulu dengan pengantinnya. Tapi sayangnya tidak dijadikan Souvenir Photobooth. Jadi hanya sebagai dokumentasi tuan rumah saja.
Akad nikah, dinikahkan oleh kakak karena bapaknya sudah meninggal.
Keluarga baru kami, waktu itu saya hamil 7 bulan.
Dan ternyata menikahi gadis betawi itu tak seperti yang orang-orang ceritakan. Adek saya memiliki ibu mertua, saudara ipar, keponakan dan keluarga yang baik hati. Berkah demi berkahpun mereka dapatkan. Tahun pertama menikah istrinya lulus kuliah. Kemudian di tahun kedua, sudah memiliki rumah sendiri dan adek juga telah menyelesaikan kuliahnya.
Tapi ada yang belum lengkap dalam keluarga mereka yaitu momongan. Yach.... bulan depan nanti pernikahan mereka memasuki tahun ke 3 dan mereka masih berdua. Mungkin Allah mempunyai rencana lain untuk keluarga kecil mereka. Tapi kami yakin semua akan indah pada waktunya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Pernikahan Dan Souvenir
60 Comments
alhamdulillahnya bisa biayai nikahan sendiri....
ReplyDeletesmoga segera diberi momongan....
Amin..... Terima kasih jiah :)
DeleteSeserahannya banyak bangettt,
ReplyDeleteAlhamdulillah, berkah dan rejeki mengalir dgn lancar stlh pernikahan. Menikah adalah salah satu pembuka pintu rejeki...aamiin
Itu katanya belum seberapa lho mbak, ada keluarga yang minta kuenya sekian uangnya sekian dll. Adek saya ini alhamdulillah disesuaikan dengan kemampuan :)
DeleteIndonesia itu kaya. Setiap daerah pasti punya adat tersendiri untuk soal pernikahan. Semoga segera di beri momongan ya dan terima kasih sudah ikut GA saya..
ReplyDeleteSalam kenaal
Salam kenal kemabali mbak yasinta.... Terima kasih :)
Deletekaka ipar saya orang betawi. rame banget ya kalo nikah sama orang betawi dar der dor petasan
ReplyDeleteIya mbak, petasannya pas penyambutan mempelai laki. Tapi karna pernikahan jawa-betawi jadi tak seheboh kaya di TV hehe
DeleteYa itulah klo Redho ikhlas pasti da jalanya jgn diliat seberapa besar loh . Mkn mas tau cuma betawi aja ada yg lebih gila lagi klo mas bukan Betawi aja loh .
Deletesemoga cepat-cepat di beri momongan :)
ReplyDeleteAmin.... Makasih mbak Liya :)
DeleteSeserahannya banyak bingit, wihh itubmasih hamil pantesann kok lemu mbak tari hhahahha
ReplyDeleteItu seserahan yg disesuaikan kemampuan niar... Katanya ada yg lebih heboh lagi :)
DeleteSekarang tambah lemu lagi lhooo haha #gagaldiet
Salut dengan adeknya mba, dikala masih banyak pria yg menikah dibantu biaya oleh orang tua, adeknya mba mampu membiayai sendiri pernikahannya dengan gadis betawi :)
ReplyDeleteiya alhamdulillah mbak :)
Deleteaku suka penasaran sama roti buaya
ReplyDeleterasanya biasa aja, kayak roti yang lain cuma bentuknya aja seperti buaya :)
DeleteKeren, ya. Kalau niatnya serius dan karena Allah ada aja jalannya. By the way kenapa buaya selalu disematkan dengan laki-laki yang suka ngelaba ya, mbak?Itu lho istilah buaya darat.
ReplyDeleteiya ya mbak, padahal buaya nikahnya cuma satu kali :)
DeleteBukan buaya nikah sekali.. buaya kagak nikah.. maksudnya buaya kalo udeh dapat pasangan dia akan setia dgn pasangannya.. gak kawin dgn buaya lain.. gitu kira2 bro..
DeleteBukan buaya nikah sekali.. buaya kagak nikah.. maksudnya buaya kalo udeh dapat pasangan dia akan setia dgn pasangannya.. gak kawin dgn buaya lain.. gitu kira2 bro..
DeleteUntung tidak minta 1 set kamar plus isinya ya mbak. ;)
ReplyDeleteiyaaaa, itu juga termasuk mbak. Tapi waktu itu belum kenal mbak Susi sich :)
DeleteOh... baru tau adat Betawi yang ini. Makanya dulu ada saudara yang menikah dengan perempuan Betawi habisnya katanya juga buanyakkk... Bahkan katanya di akta nikah dicantumin gaji suami. Jadi buat jaga-jaga, kalau ntar gajinya kurang dari segitu si sitri bisa nuntut. Huhuhu...
ReplyDeleteBoong tuh..kagak bener..
DeleteMana ada surat nikah di cantumin gaji,,, emangnya akte nikah beda adat beda surat,,??? Comen yg cerdas!!!
DeleteIya gak ada slip gaji . gak ditanyai gajinya berapa.boong banget dah
DeleteRasululullah Saw bersabda bahwa siapa yang menikah akan dimudahkan dan dibantu.
ReplyDeleteTerima kasih artikelnya yang menarik dan inspiratif
Semoga keluargaadek bahagia,sejahtera, sakinah, mawaddah warahmah. Amin
Salam hangat dari Surabaya
saya juga pacaran ma gadis betawi smoga saya mampu seperti adeknya mbak....aamiin
ReplyDeletemenurut saya bagi orang jawa lebih berpikir lagi lah, jangan seperi saya, memang benar adanya maharnya selangit, dan belum tentu gadisnya bener semua,,,karena pergaulan disini udah gak karuan,,sebaik-baiknya mahar adalah yang idak memberatkan,,
ReplyDeleteOooo jadi itu toh mbak yang namanya roti buaya..penasaran euy sama rasanya :D
ReplyDeleteRasanya sama saja seperti roti pada umumnya. Hanya saja tekstur agak lebih keras. Tpi tergantung yang buatnya sih .
DeleteClo menurut saya yaa,sama aja setiap adat. Apalagi sdh modern sprti ini,mau dia org betawi,jawa,padang dll. Clo mau menikah blg ke org tua nya dan bgimna pndpt org tua nya msh mmgang ajaran adat yg kental atau modern. Krna saya pribadi menikah orgtua minta sederha saja yg pntg sah mnrt agama dan negara tpi keluarga suami ku hrus yg mewah serta full adat jawa dri mulai pke pais jogja yg tmbh 500rbu dekorasi gebyok full dan harus di gedung. Hhee smpe skrg 7bulanan mitoni siraman dll. Skdr cerita ttg pernikahan aku yaa ..
ReplyDeleteWah sama niu ceritanya ama ane...
ReplyDeleteCuma ane dari depok... Jadi Gak jauh :D...
Yaitu, semua seserahan sendiri, undangan, souvenir, dan tetek bengek nya... Alhamdulillah semua lancar... Cuma satu ane diomelin ama mertua waktu itu, penutup roti buaya gak dibuka, jadi gak keliatan. Hahahaha... Apalagi pas disambut palang pintu.. Senengnya bukan main. Alhamdulillah semua hasil keringet sendiri, plus doa dari orang tua. Sekarang anak sudah dua.
Kakakku istrinya Sunda mbak... Agak ribet juga tradisinya..tapi nggak pke roti buaya.
ReplyDeleteini postingan setahun yang lalu ya mbak. malah baru baca sekarang.
ReplyDeletesepupuku ada yang dapat gadis betawi. pas ijabnya si gadis minta restu ke orang tua. bicaranya sampe terbata-bata gitu...dududuh...sini pada nangis terharu...
pas adik saya nikah (dapat gadis sunda) juga ada pernyataan maaf ke orang tua pas H-1, tapi si gadis sungkem trus permintaan maafnya dibacakan sama MC. putiiis gitu. sini juga lagi-lagi pada nangis...
Tiap suku memiliki budaya yg khas, so kalo mau menjadi bagian suku tersebut anda harus mematuhi adat suku tersebut. Suku betawi seperti itu, kami orang betawi menjunjung tinggi adat tersebut jadi jangan sampe budaya itu punah krn merasa keberatan oleh suku lain yg mau masuk atau menjadi bagian dari kami. Terima kasih buat yg udeh gabung dan mau mengerti budaya kami (salam..anak betawi)
ReplyDeleteTiap suku memiliki budaya yg khas, so kalo mau menjadi bagian suku tersebut anda harus mematuhi adat suku tersebut. Suku betawi seperti itu, kami orang betawi menjunjung tinggi adat tersebut jadi jangan sampe budaya itu punah krn merasa keberatan oleh suku lain yg mau masuk atau menjadi bagian dari kami. Terima kasih buat yg udeh gabung dan mau mengerti budaya kami (salam..anak betawi)
ReplyDeleteTradisi budaya betawi gak boleh hilang #salamAnakKebayoranLama
ReplyDeleteSalam juga anak Mampang buncit Tegal parang
DeleteSalam juga anak Mampang buncit Tegal parang
DeleteCeritanya sama persis sperti cerita suamiku yg memperjuangkanku gadis betawi .. Karna merantau dr jawa, akhirnya suami n saya yg mempersiapkan smua keperluan besan.
ReplyDeleteGak enak di denger nye om ama kata2 (jangan menikah sama gadis betawi) adat atau kultur emang dari sono nye kite generasi cuma bisa ngenjaga dan mewariskan budaya .. tapi semua balik lagi ke setiap individu masing2 .. gak setiap orang paham akan maksut dari adat tersebut .. kurang etis hal yg seharus nya jadi momen bahagia tapi di selipin masalah pengeluaran .. yaa gimana pengeluaran gak mau besar rombongan yg di bawa ke tanggerang .. untung ke tangerang coba klo dapet orang medan apa mungkin bawa rombongan juga dari madiun ke medan .. simpel siih om intinya jangan cepat menilai latar belakang budaya atau adat dengan hal negatif dulu karna semua kembali ke indifidu masing2 ..
ReplyDeleteGak enak di denger nye om ama kata2 (jangan menikah sama gadis betawi) adat atau kultur emang dari sono nye kite generasi cuma bisa ngenjaga dan mewariskan budaya .. tapi semua balik lagi ke setiap individu masing2 .. gak setiap orang paham akan maksut dari adat tersebut .. kurang etis hal yg seharus nya jadi momen bahagia tapi di selipin masalah pengeluaran .. yaa gimana pengeluaran gak mau besar rombongan yg di bawa ke tanggerang .. untung ke tangerang coba klo dapet orang medan apa mungkin bawa rombongan juga dari madiun ke medan .. simpel siih om intinya jangan cepat menilai latar belakang budaya atau adat dengan hal negatif dulu karna semua kembali ke indifidu masing2 ..
ReplyDeletesempet sewot juga si..liat judulnye..kaga usah liat cover betawi nye bang..setiap adat berbeda beda..kata siape bawa seserahan selalu berlebihan..kaga semuanye betawi kaya begono bang..alhasil endingnye lancar kan..
ReplyDeleteNah setuju nih.. ga semua orang betawi begitu.. bahkan tetangga gw ada yg nikah akad doang ga pake diramein dikit acan.. tetangga (kbnykn orang betawi) gw yg lainnya juga biasa aja, ga neko2..
DeleteIyaaa seharusnya kata katanya kenapa mesti "jangan nikahi gadis betawi?" saya sebagai gadis betawi sangat tersinggung dengan juduknya .. Tidak semua orang betawi seperti itu kok, tergantung individunha masing2, di keluarga saya yg masih sangay kental adatnya, tidak pernah memberatkan calon pasangan dalam menuju jenjang pernikahan .. Soo itu semua tergantung dri keluarga masing2 .. Jangan membawa bawa adat jika hanya melihat dari satu sisi saja .. Karna itu bisa jadi bumerang buat anda sendiri, hati hati dalam berbicara ..
DeleteBisa pake kata yg lebih sopan gak bos ??!!
ReplyDeleteGue sebagai orang betawi merasa tersinggung sama kata2 (jangan) menikahi sama gadis betawi !!
Brengsek lu punya mulut kagak bisa dijaga !!
Gausah bikin blog klo belom bisa bikin kata2 yang baik booss !! Belajar bahasa indonesia yang baik dan benar dulu baru bikin blog tolol !!
Ini atas dasar apa bisa menjudge salah menikahi org betawi ?
ReplyDeleteDan sekali lagi jika tidak mau repot dan tidak mampu jgn menjelek" jelekan etnis kami sebab kami sudah ada duluan dibandingkan etnis lain khususnya di jawabarat. Jadi tolong di revisi lagi kata" di atas . Terima kasih
Tolol budaya kudu di lestarikan.
ReplyDeleteMaka nya aya paling anti sama orang sunda ..
Gak punya etika budaya ya begini lah .. IQ jongkok
Judul nya ajah udah mojokan orang betawi pasti bikin marah lah...
GOBLOK
#MERUYA PUNYA CERITA.
Masaa sihh ??????gw orng betawi nikahin gadis betawi kaga mahal mahal ko...kesanya orng betawi matre bgt
ReplyDelete#tololkodipiara
Tidak semua gadis betawi menginginkan mahar yg mewah .. semua gadis dan keluarga perempuan pasti semua ingin seorang putri nya menjadi yg trbaik .. karna menikah itu sekali seumur hidup jadi untuk berkeinginan mahar yg mewah itu sangat wajar .. jikalah anda memiliki anak wanita pun pasti ingin anak wanita nya menikah dengan keinginan yg luar biasa .. tp jikalah memang kita tak memiliki apapun ya pasti seadanya .. saya anak betawi tp tak seperti yg di perkirakan kok .. semua org berbeda" keinginan nya . Jd jgn sllu mmperdiksikan semua gadis betawi seprti itu ..
ReplyDeletememang begitu ya lw orang nikah, kakak gua nikah sama orang Situbondo, adtnya harus bawa lemari pakaian serta alat alat dapur lengkap juga bawa ranjang sendiri, waduh nikah itu pertemuan budaya dan adat
ReplyDeleteMbak judulnya mengandung sarana nih, walaupun kata "jangan" sudah ditulis seperti ini (jangan)
ReplyDeleteWalaupun endingnya bagus, tapi dari awal seakan menjelekan sekali. Tidak semua seperti itu, mohon menjaga perasaan yang lain yaaaaa...
Ceritannya sangat menarik sekali.
ReplyDeletePerjuangan sang adik sungguh luar biasa smpae emaknya nangis haru karna bahagia yang tergolong dari keluarga biasa yang tak punya apa apa..
Ikut nangis tadi pas baca bagain episode emak yg nangis..
Hehe.
Ini menjelekan adat betawi
ReplyDeleteMaaf di screen judul dan cerita nya saya akan sebarkan ke forum komunitas anak betawi
ReplyDeleteTradisilahh yaa gausahh dipermasalahin , wanita betawi minta mahar perabotan jugaa buat kebutuhan serumah nantinyaa emang dikira wanita jawa gabutuh perabotan emang mau numpang drumah mertuaa hahaha lucu tuh berita!!
ReplyDeleteTidak semua menikah dengan gadis betawi harus minta seserahan sebanyak itu. Saya sendiri gadis betawi dan tradisi keluarga saya kalau perempuan tergantung laki-laki kita ikutin saja. Tapi kalau laki"nya pasti bawain seserahan untuk perempuannya banyak. So jangan menilai negativ gadis betawi. Awalnya juga saya baca dari judulnya aga emosi. Hehehe
ReplyDeleteSaya orng betawi dan suami jg betawi..memang adat kami seperti itu..kadang sampai ada yg bilang seperti mau jual anak..tpi klo di telaah lagi..semua itu buat kita sendiri..uang seserahan bnyak ya di pakai buat pesta resepsi kita..isi kamar dan perabot ya di pakai kita juga..sedang kan mas kawin yg di minta..itu di pakai oleh orng yg kita sayang..klo nanti istri ikhlas jikalau kita kekurangan atw ada sesuatu yg penting kita bisa mempergunakan mas kawin itu..inti ny setiap suku ada tradisiny masing2..dan kami bangga bila ada suku lain yg bisa menikah dengan suku kami..karena bisa saling mengisi...
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.