Isi Tas Emak[nya Bocah] Tomboy

Ngomongin isi tas, dulu saya pernah bikin postingan dengan judul Ngintip isi tas cewek Tomboy. Tulisan itu saya bikin waktu masih jadi TKW yang hanya bisa libur 2 minggu sekali. Masih banyak duit, masih jadi pengantin baru (maksudnya belum punya anak) dan juga masih suka gaya-gayaan. Tentu sangat berbeda dengan keadaan sekarang, jadi tak ada salahnya bikin postingan lagi untuk mengikuti GiveAwaynya Mbak Waya Komala. Tapi yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini yaitu seorang emak yang punya 1 anak gadis kecil yang tomboy dan super aktif.

Karena Alfi sudah sukses toilet training dan tidak minum susu formula, kalau pergi kemana-mana bawaan saya dikit. Paling cuma satu setel baju Alfi, buat persiapan kalau kena makanan atau minuman. Tissu basah/kering, dompet,HP, dan beberapa barang standart lainnya.

Yang tidak biasa itu kalau pergi ke toko. Tas sudah mirip karungnya tukang pemulung, karena asal bocah suka, apapun itu wajib diangkut. Kebetulan toko kami jaraknya sekitar 2 km/15 menit dari rumah. Jadi kalau sampai ketinggalan pasti ribet karena suruh ambil lagi.

Makanya dari dulu sampai sekarang saya lebih suka bawa tas besar. Bedanya kalau dulu bawanya tas seharga HK$ 2000 lebih tapi lusuran majikan. Kalau sekarang bawanya tas seharga HK$ 20, tapi beli sendiri waktu ada obralan di pasar tempat biasa saya belanja. Sudah lama sich tapi masih layak pakai dan saya masih suka.

Ini dia tasnya.

Tas warna putih bertuliskan I'm Not A Plastik Bag ini berukuran +/- 50cmx30cm. Lumayan besar, sehingga bisa menampung barang-barang Alfi. Kalau barang yang wajib dibawa ya dompet, HP, dan tablet. Dompet buat naruh HP sama beberapa puluh ribu uang buat jaga-jaga kalau Alfi minta jajan. HP wajib bawa buat jualan Pulsa, sedangkan tablet buat mainan Alfi, kalau sudah mati gaya dengan mainan yang dia ciptakan. Seperti bikin tembok dari botol minyak wangi, bikin menara dari sabun, bikin kereta api dari tutup botol, dll.

Alfi memang anak yang mempunyai imajinasi tinggi, selalu ada saja sesuatu yang diciptakan lengkap dengan alur cerita yang sering tidak saya mengerti, karena kadang-kadang kata yang diucapkan tidak nyambung antara satu dan lainnya. Meskipun kadang tidak mengerti, saya tetap mengapresiasinya dengan pertanyaan-pertanyaan seputar mainan ciptaannya itu. Kalau sudah begitu, Alfi pasti antusias menjawabnya dan secara tidak langsung Alfi perbendaharaan kosakatanya bertambah. :)

Kadang, barang sebanyak ini yang harus saya bawa. Udah mirip kantong ajaibnya doraemon aja. :)

Setiap mau berangkat ke toko, saya selalu tanya ke Alfi mau bawa barang apa aja dan meminta Alfi untuk memasukkan sendiri ke dalam tas. Pernah saya lupa nanya, eh pas Alfi minta barang yang diinginkan tidak ada, langsung heboh deh suruh ambil.

Ini beberapa barang lain, yang jadi penghuni tas.

Untuk masalah satu ini saya memang sengaja mengalah dan menuruti kemauan Alfi. Karena kami akan menghabiskan waktu sepanjang siang di toko yang sempit tanpa TV. Kalau mau lihat TV harus ke rumah mbahnya, sekalian sholat Dhuhur. Jadi saya berusaha memberikan apa yang Alfi sukai agar Alfi merasa nyaman dan tidak bosan selama berada di toko.

Itu isi tas saya, Nach apa isi tas kamu?