"Jadi petani itu rugi", kata kebanyakan orang, terutama mereka yang bukan petani. Memang kalau dihitung secara matematika jadi petani itu rugi. Mengingat biaya , pupuk dan obat-obatan yang makin hari semakin mahal, sedangkan harga padi segitu-gitu aja. Panen kali ini malah turun 100ribu/kwintalnya dari panen kemarin.
Sampai tahap ini, biaya yang sudah keluar sekitar 800 ribu/kotak (+/-1300m)
Sudah keluar biaya banyak, hasilnya belum tentu memuaskan. Karena serangan hama saat ini tidak dapat diprediksi kapan waktunya. Kalau mau datang ya datang aja, tak peduli baru tanam atau sudah mau panen. Seperti yang kami alami beberapa waktu lalu, padi yang tadinya seger dan sudah hampir menguning tiba-tiba besoknya kering ring ring sampai batangnya. Kalau sudah begitu, mau diapain coba? Ya diikhlasin aja biar rejekinya di tambah sama Allah. :)
Tak ada yang bisa menjamin pasti bisa panen, karena serangan hama bisa datang sewaktu-waktu. |
Kalau kata orang mah, jadi petani itu kayak main judi. Keluar duit pasti tapi dapatnya duit belum pasti. Kalaupun hasil panen bagus, belum tentu harga jualnya tinggi saat panen tiba. Pingin harga tinggi, bisa saja sich asal nunggu beberapa waktu. Tapi kalau nunggu harga tinggi, mana ada duit buat biaya tanam padi dan beli pupuk? Ach, jadi petani banyak dramanya ya.
Meskipun jadi petani banyak dramanya, toh tidak ada yang kapok jadi petani. Banyak juga yang tidak punya sawah dibela-belain beli sawah tahunan yang harganya mulai 2juta-2,5juta/tahun. Termasuk kami, juga beli sawah tahunan karena sawah yang kami punya tak seberapa.
Kalau sudah dibawa pulang begini, lega banget asal ga lagi musim hujan. :) |
Lalu apa alasan para petani tetap jadi petani meskipun jadi petani rugi secara hitung-hitungan matematika? Kata sebagian orang yang mengandalkan hasil sawah, punya padi itu lebih awet daripada punya uang. Katakanlah punya padi 5 kwintal sama punya uang 2 juta, sudah pasti lebih tenang punya padi karena bisa di makan sampai panen lagi. Kalau pegang uang? Mungkin 2 bulan sudah habis.
Kalau menurut saya dan suami yang punya 1001 cara untuk mencari rejeki, jadi petani itu sama dengan menabung. Biasanya kami menjual padi kalau harga sudah tinggi, karena ada sumber penghasilan lain untuk menutup biaya tanam padi sebelum padi dijual.
Dari sawah yang kami miliki, kalau hasilnya bagus bisa dapat +/- 2ton padi. Kalau rata-rata per kwintal dibikin 500ribu, berati dapat sekitar 10 juta belum di potong biaya operasional. Kalau kami tak punya sawah, rasanya mustahil bisa ngumpulin uang 10juta dalam 4 bulan, lha wong kami tidak punya penghasilan tetap. :)
Kalau masih kerja di Hong Kong dulu, uang segitu merupakan gaji 2 bulan tanpa harus berpanas-panasan dan bersusah payah. Tapi percayalah, kalau jadi petani saya merasa lebih kaya, lebih melimpah rejekinya dan insyaallah lebih berkah, dibanding jadi TKW dulu.
Bahagianya petani itu ada disini, meskipun gajiannya 4 bulan sekali. :) |
"Kalau ga mau bikin rumah uang kita pasti banyak ya dek?", begitu kata suami kalau lagi ngobrol-ngobrol ga penting. Iya juga sich, dulu sebelum niat bikin rumah, kami nabungnya di Bank besar yang adanya hanya di Madiun kota. Tapi sekarang nabungnya di Toko besi dan bank yang merakyat aja karena nabung nya uang sedikit. :)
(Baca : Tips Menabung Ala Mantan TKI
Sulit dipercaya memang kalau (insyaallah) tgl 14 Mei nanti akan dimulai membangun rumah impian kami. Saya yang 8 tahun kerja di Hong Kong tidak bisa bikin rumah, lha ini 4 tahunan di Indonesia malah mau bikin rumah. *Doakan semoga lancar ya. Amin*
Ya mungkin karena jadi petani lebih berkah hasilnya dibanding jadi TKW. Kenapa lebih berkah? Karena jadi petani itu lebih bermanfaat untuk banyak orang. Jadi petani itu ikut berperan dalam penyediaan pangan untuk negeri kita tercinta. Jadi meskipun secara matematika dibilang rugi, tapi saya yakin Allah itu tidak tidur. Ada balasan yang setimpal dari setiap tetesan keringat yang dikeluarkan oleh para petani di negeri ini. Jadi masih mau bilang jadi petani rugi? Jangan, lebih baik disyukuri aja. :)
29 Comments
Bertani itu pekerjaan yang mulia.. dan mengingat negara kita awalnya negara agraris, makanya alangkah indahnya bertani menjadi sebuah pekerjaan impian dan prestise :)
ReplyDeleteBetul, apalagi sekarang petani dimanjakan dengan alat2 modern yang memudahkan pekerjaan petani. Tapi tetep pro Dan kontra sich dikalangn petani :)
DeleteSemangat mba ^^ perjuangan y jd petani :)
ReplyDeleteIya, tapi sekarang sawah sudah mulai berkurang karena dibangun ruko2 atau rumah.
DeleteMenurutku petani padi itu ya untung mbak, nggak rugi. Minim resiko dan perawatan (dibanding bertanam melon resikonya lbh besar). Kalau tempatku nggak enaknya karena setahun panen cm 2x saja, krn tadah hujan.
ReplyDeleteresikonya sama Mbak, hama padi sekarang makin canggih pokoknya. Kalau melon resiko besar karena modalnya jauh lebih besar.
DeleteDulu desa saya terkenal karena melonnya tapi sekarang sudah ga ada Yang tanam :)
semangat mbak saya malah bangga sama Petani... dan saya salut dng Petani kerjaannya itu kelitaan berkah dan sangat halal... semoga allah jaga petani" indonesia... syaa pun kalo punya anak nanti kudu ada yg belajar ilmu pertanian gini mbak... kalo saya banyak baca banyak tau lbh milih hidup jadi petani dah lbh bekrah hidupnya... mangat mbak....
ReplyDeleteJadi petani sekarang lebih mudah lho karena sudah ada alat2 canggih yang memudahkan pekerjaan. Tapi sayangnya ada sebagian petani yang belum menerima kehadiran alat2 tersebut, masih pakai tenaga manusia :)
Deletesaya yakin semua profesi juga punya risiko mbak :)
ReplyDeleteIya juga sich, :)
DeleteNabung uang bisa di toko besi? aku mau juga dong, jadi klo udah banyak bisa langsung bangun rumah, eh beli tanahnya dulu ding
ReplyDeleteIya, nabung di Toko besi Mbak. Rejeki kami mungkin, karena kebanyakan Toko ga ada yang mau dititipin uang gitu lho :)
Deletedengan jaman serta tekhnologi yg semakin canggih
ReplyDeletejustru pekerjaan petani adalah pekerjaan yg menjanjikan ya mbak
bisa di jadikan peluang krn tdk banyak yg punya cita2 jadi petani
Asal punya pekerjaan lain yang bisa buat hidup sehari2 jadi petani itu Untung besar Mbak. Hanya saja harga sawah sekarang makin menggila, jadi hanya orang berduit aja yang mampu beli
Deletemenurut saya petani adalah profesi mulia Mba Tarry :)
ReplyDeletedari mereka kita bisa mendapatkan beras yang menjadi makanan pokok kita :)
semoga pembangunan rumahnya lancar yah Mba, amin..
Iya Mbak, tapi sayangnya kesejahteraan petani kurang diperhatikan oleh pemerintah. Pupuk mahal, harga jual rendah :)
DeleteLebih baik puny agabah yaa di bandingkan punya uang hehehe
ReplyDeleteKalau saya pilih dua2nya haha
DeleteMbak, aku anak petani tulen lho. Mulai sebelum SD sdh biasa ke sawah hampir tiap hr. Kalau sekolah, ya diluar jam sekolah waktunya ke sawah. kdg "ijin" sekolah utk pergi ke swh di kala musim panen atau musim tandur
ReplyDeleteAh masaaa sampai ikut tandur Mbak :)
DeleteTapi emang beneran, anak petani banyak yang sukses lho. Mungkin mereka sangat menghargai setiap tetesan keringat orang tuanya sehingga lebih semangat mengejar mimpi :)
rumah penitng buat investasi awal, Insya Allah uangnya terkumpul lagi ya mbak nanti
ReplyDeleteAmin... Semoga Mbak :)
DeleteMemang banyak tantangannya ya mba kalau jadi petani. Selalu salut dengan mereka !
ReplyDeleteIya Mbak, tapi kalau berhasil panen rasanya ada kepuasan tersendiri
Deletehasil keringat mereka terkadang tak sesuai dengan harga gabah yg terus jatuh... tapi klo ikhlass, insya Allah jadi ladang amal untuk petani itu sendiri
ReplyDeleteIya betul, para petani yang hanya mengandalkan hasil sawah pada mengeluh, ga cukup buat hidup sampai panen lagi katanya :)
DeletePetani itu klo mau ngirit...tetep bisa nabung kok mb. Gabah hasil panen, sayuran atau camilan (singkong) nanam di pematang... Gaya hidup juga nggak menuntut neko2.. ( kerja modal kaos ma celana pendek juga cukup) :-)
ReplyDeleteIya petani Yang kreatif sawahnya beraneka macam tanamannya Mbak. Kalau sawah saya cuma dikasih Lombok 3 pohon aja. Males soalnya ehehe
DeleteKerja modal kaos + celana lusuh juga OK aja :)
mb aku jadi teringat di kampung sekarang untuk cari orang derep aja susah
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.