11 Nopember 2011, untuk ke tiga kalinya saya melakukan chek in di bandara International Hong Kong karena mau pulang ke Indonesia. Setiap kepulangan saya, punya cerita yang berbeda tapi yang tetap sama adalah saya selalu mengalami kelebihan berat bagasi. Sehingga saya harus membongkar koper yang sudah tertata rapi untuk mengeluarkan beberapa barang agar bagasi saya tidak lebih dari 40 kg. Entahlah apa yang saya bawa, kok bisa selalu over begitu. :)
Kepulangan saya yang ke tiga ini terasa sangat istimewa, karena merupakan kepulangan terakhir saya sebagai TKW Hong Kong. Dan yang lebih bikin hati berbunga-bunga adalah, ada suami yang menunggu saya di dalam bandara sana. Sungguh... ini peristiwa langka, karena selesainya kontrak kerja kami sebenarnya tidak sama. Tapi berkat kebaikan majikan, yang mengijinkan saya hanya bekerja 1 tahun lagi (seharusnya 2 tahun kontrak kerja), akhirnya kami bisa pulang bareng.
Sebelum berangkat ke bandara, saya sengaja tidak makan (lebih tepatnya sich tidak doyan makan saking senengnya), karena pingin makan bareng suami dan juga jalan-jalan di dalam bandara yang luasnya nauzubillah sampai pernah bikin saya tersesat itu. Tapi sampai di dalam, tidak ada kabar dari suami. Saya coba menghubungi HPnya, namun sudah tidak aktif. Tidak hanya sekali atau dua kali saya mencoba, tapi puluhan kali. Tetap saja hanya ada jawaban operator dalam bahasa mandarin "telpon yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan".
Sebenarnya saya sudah memberi nomer Hong Kong ke suami, tapi bodohnya saya tidak mencatat berapa nomornya. Sehingga saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu sampai akhirnya cacing dalam perut saya mulai protes minta di kasih makan. Ya sudah akhirnya saya makan sendiri di salah satu tempat makan di dalam bandara.
Khawatir sih khawatir tapi perut tidak bisa dibohongi, laper.
Setelah selesai makan, masih saja belum ada kabar. Saya pun pergi meninggalkan tempat makan dan berjalan menyusuri bandara menuju Gate 45 tempat menunggu penerbangan ke Indonesia. Sesampainya disana, saya celingukan mencari suami, tapi tidak ada. Saya mencoba bertanya kepada sekelompok TKI yang juga dari Taiwan, tapi tidak mengenal suami saya. Setelah saya bercerita sedikit, mereka bantuin mencari suami saya. Setiap ada gerombolan TKI datang, mereka selalu bilang "itu mbak, ada ga suami mu?". Tapi saya tidak menemukan suami saya.
Mencari suami, sambil lihat-lihat lukisan
"Itu suami beneran apa suami kenal di Internet sich mbak? Jangan-jangan mbak kena tipu", begitu celetuk salah satu TKI yang ada di situ. Maklum, banyak sekali modus penipuan seperti itu di kalangan TKI/TKW, jadi wajar kalau mereka sempat berpikir seperti itu. Tapi ini suami saya beneran lho, ya meskipun kami hanya sempat hidup bersama selama 12 hari setelah menikah, kemudian berpisah lagi. :)
Waktu pun terus berjalan, suami belum juga kasih kabar. Sampai akhirnya terdengar panggilan untuk calon penumpang Cathay Pasific menuju Bandara Juanda Surabaya agar segera siap-siap masuk pesawat. "Ya Allah bagaimana ini? mana suamiku? masa iya suamiku akan ketinggalan pesawat?", saya mulai panik dan semakin berdebar-debar tidak karuan saja jantung saya.
Jepret pesawat untuk menghibur diri.
Semua calon penumpang berdiri mengantri untuk masuk pesawat, dan saya sengaja antri paling belakang untuk menunggu suami. Tapi suami belum juga ada kabar, sedangkan satu persatu orang-orang mulai hilang di balik pintu kaca besar. Beberapa kali saya mempersilahkan penumpang lain untuk maju duluan ketika giliran saya sudah sampai karena tidak ingin masuk pesawat tanpa suami saya. Keringat dingin mulai membasahi tangan saya, dan badanpun mulai gemetar saking paniknya.
Sampai akhirnya HP saya berbunyi, nampak nomer baru di layar HP saya. Buru-buru saya angkat dan ternyata suami saya sedang kebingungan mencari Gate 45 tempat saya berada. Plong rasanya setelah mengetahui suami saya sudah berada di bandara meskipun belum bisa menemukan saya. Antara panik, bingung, khawatir campur seneng bikin saya agak emosi karena suami belum datang-datang juga. Saya telpon berulang kali, sambil agak marah-marah.
Ketika suami menemukan angka 45, sayapun langsung lari meninggalkan antrian untuk mencari suami saya. Alhamdulillah, dari kejauhan nampak rombongan TKI sedang berlari-lari kecil menuju ke arah saya. Satu-satunya cowok dalam rombongan itu ternyata suami saya yang langsung tersenyum begitu melihat saya. Lega dan bahagia rasanya bisa bertemu lelaki yang menikahi saya 3,5 tahun yang lalu itu.
Setelah berpelukan sebentar, kami segera menuju antrian. Spontan kami di ledekin sama mas dan mbak TKI yang ikut bantuin saya nyariin suami "Cieeee cieeee, suaminya sudah ketemu", begitu ledek mereka kepada kami. Kami hanya senyum-senyum saja mendengar ledekan mereka.
Tidak lama kami menunggu, giliran kami tiba. Dan kami harus berpisah di dalam pesawat karena nomer tempat duduk kami berbeda. Tapi setelah sabuk pengaman sudah bisa dilepas, kami bisa duduk berdua. Kebetulan banyak kursi yang kosong jadi kami bisa memilih tempat duduk di dekat jendela.
Pesawatpun membawa kami terbang ke Indonesia, kami bercerita apa saja dan hampir tidak memejamkan mata. Maklum kami berpisah 3,5 tahun setelah menikah dan selama itu komunikasi kami lakukan hanya melalui telpon saja, itupun hanya sebentar-sebentar karena biayanya mahal. Jadi banyak sekali yang kami obrolkan saat itu sambil melepas rindu.
(Baca : Cintaku Berat Di Ongkos)
Perjalanan 4 jam 40 menitpun serasa sekejap saja bagi saya, tidak seperti perjalanan sebelumnya yang lebih banyak saya habiskan dengan tidur. Sehingga tak terasa, kami pun sampai di Bandara Juanda Surabaya dengan selamat, tanpa harus berurusan dengan pihak UPT P3TKI (Unit Pelayanan Terpadu, Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI). Padahal ada TKW lain yang dipaksa menukar uang asingnya karena tidak balik ke negara tempat mereka bekerja lagi. Mungkin kami mirip traveller bukan TKI, jadi tidak ada yang mencegat kami. :)
Itulah moment [ paling ] berkesan dan tidak akan terlupakan dalam hidup saya, karena saya dan suami bisa pulang ke Indonesia di tanggal cantik yaitu 11-11-11. Moment langka, yang tidak mungkin terulang lagi. Kalaupun terulang, semoga bukan karena jadi TKW lagi melainkan karena travelling ke luar negeri. Amin....
55 Comments
Wahh... momentnya langka ya mbk. Romantis dan bikin deg degan situasinya. Hehehe
ReplyDeleteIya, tanggal cantiknya itu yang bikin Lanka ya Mbak :)
DeleteDuh Mbak, aku ikut deg degan. Senangnya akhirnya bisa sama suami lagi ya. Semoga langgeng terus ya
ReplyDeleteINI nulisnya juga masih deg2an lho :)
DeletePenuh dengan deg degan yaa mbak. Tp semua terbayar setelah ketemu keluarga setelah kepulangannya mbak
ReplyDeleteIya, rasanya kayak ketemu oase di padang pasir (tsah bahasanya) waktu bisa ketemu suami :)
DeleteRomantis mbak. Tapi bacanya menegangkan. Hehehe
ReplyDeleteApalagi pas kejadian, tegangnya pol2an :)
Deleteya Allah terharunya akuu. Ini baru kebahagiaan :') Allahuakbar, smg langgeng, sakinah, mawaddah warahmah ya mbak keluarganya. Dan bahagia hingga akhir hayat.
ReplyDeleteAmin.... Terima kasih :)
DeleteYa ampun mba kalau aku udah panik banget pasti, bingung harus gimana. Tapi romantis banget dech. Semoga bahagia selamanya ya mba
ReplyDeleteIya paniknya sampai ga bisa mikir apa2 :)
DeleteBoooooowwww...... aku ngebacanya sambil deg deg an dan ngebayangin pertemuan cinta dan rangga di bandara setelah 7 purnama tak bertemu. apalagi pake efek slow motion. pasti mantep!
ReplyDeleteEaaaa makin syahdu ya :)
DeleteWah Mbak, kisah cintanya bikin baper. Pengalamannya 'kehilangan' suami juga seru, pasti akan menjadi kenangan indah Mbak Tarry dan suami hingga puluhan tahun nanti.
ReplyDeleteIya Mbak rindang, sekarang udah hampir 5 tahun masih bisa mengingatnya dengan jelas :)
DeleteWah, kayak di pelem-pelem yah mba, disaat-saat terakhir akhirnya si suami datang, hahaha... mba kerja satu negara tapi nggak tinggal bersama gitu yah?
ReplyDeleteTaiwan-Hong Kong berada dibawah kekuasaan China kayaknya Mbak, tapi punya pemerintahan sendiri2. Jaraknya kurang lebih 1 jam perjalanan udara
DeleteSaya ikut-ikutan tegang, Mbak, baca detik-detik keberangkatan pesawat. Kalau saya ada di posisi seperti itu, kayaknya keringet dingin juga, deh.
ReplyDeleteIya Mbak, Untung banyak teman jadi ga sampai pingsan ehehe
Delete3,5thn nggak berjumpa dengan suami, hanya by phone. Subhanallah, mbaaa...salut sekali. Semoga akan ada momen2 tak terlupakan lainnya yang bahagiaaa ya mba, ikut senang nhebacanya :)
ReplyDeleteSebelum nikah 6,5 tahun LDR nya Mbak :)
DeleteAku terharu tp pengen ngakak, Mbak....
ReplyDeleteSuami dr internet, ada2 saja....
Pasti rasanya berbunga2 berhektar2 krna nikah lama dan terpisah
Khan banyak tuh cari suami di internet, biar ga jomblo kaya kamu Jiah. #dilemparbakiak
DeleteYa Allah lama amat ya nggak ketemu suami. Untung nggak lupa mukanya hihihi
ReplyDeleteBisa gitu lupa mukanya? Khan sudah terpatri dalam hati mbak huehehe
DeleteYa Rabbb. Aku nangis baca ini. 3,5 tahun? Antar negara? 2 minggu aja aku udah ga karuan rasanya. Hiks.
ReplyDeletemiga makin sakinah, ya Mbak. 😘
Demi dollar Mbak :)
DeleteCieee cieeeee ikut cie-cie-in.
ReplyDeleteJadi selama ini LDR-an ya mbak?
Aaamiin moga2 keinginannya hanimun, eh, jalan2 keluar negeri kesampaian :D
Amin... Yang penting gratis ya Mbak :)
DeleteDuh mbak :')
ReplyDeleteMenjadi TKI banyak cerita tersendiri ya, aku jadi pengen baca kisah kisah mbak lainnya. Dan iya deg deg an kayak rangga dan Cinta setelah lama nggak bertemu!
Sukses selalu mbak :)
Iya Mbak ceritanya kayak nano nano, ada manis asem asin #eh
DeleteDuh mbak :')
ReplyDeleteMenjadi TKI banyak cerita tersendiri ya, aku jadi pengen baca kisah kisah mbak lainnya. Dan iya deg deg an kayak rangga dan Cinta setelah lama nggak bertemu!
Sukses selalu mbak :)
Wah baru tau mbak Tari selama ini LDRan toh.. pengorbanan ya lumayan ya, tapi tenang kan tiba pada masanya untuk segera berkumpul dengan keluarga tercinta.. terharu saya bacanya.
ReplyDeleteLDRnya 5 tahun lalu mak Yul sekarang udah kumpul bahagia :)
DeleteSeru ya mbak, kalo tiap tanggal cantik ada momen yang berkesan gitu. Serasa ada nilai plusnya, gimana gt. Tambah gregetnya. Hehe
ReplyDeleteJaman itu aku ngapain ya? Hmmm....
Iya Mbak, tapi sayangnya sekarang tidak ada tanggal cantik ya, udah tahun 2016 je
DeleteKuat ya mbak nahan LDR, baca artikel ini terenyuh banget :) mengena ceritanya
ReplyDeleteLama banget enggak ketemu suaminya, alhamdulillah sekarang udah bersama, ya?
ReplyDeleteAstagam 12 hari bersama. Kemudian terpisah 3,5 tahun :-(
ReplyDeleteKeren sih mbak ini. Kok ya aku jd pengen nulis kisahnya mbak tarry :-)
Kyahhh cantik banget momen nya di tanggal cantik pula....
ReplyDeleteso sweet bnggo mbakk...
Aamiin.
ReplyDeleteIn syaa allah.
(Menunggu) Kisah Travelling berikutnyaaa...
ikut deg2an... untung ketemu juga sama suaminya :D
ReplyDeleteMbaaakkk...aku bacanya ikut deg-degan loh. Sama kek dejavu gitu, pernah ngalamin hal yang sama, bedanya bukan sama suami.....jomlo soalnya....yha. :'D
ReplyDeleteAku pernah ke HKIA mbaa... Dan bandaranya guede buanget ya. Bisa banget kesasar ya kalo kesana.
ReplyDeleteWaah... kisah ini pernah disebut sekilas di postingan yg lamaaa... saat awal2 sampai. Hihihu.... tapi tak seromantis ini kisahnya.
ReplyDeleteSemoga jadi pemenang ya mbak. Aku dukunh deh...
Ceritanya bikin deg-degan mbak.. itu gimana rasanya setelah menikah terus berpisah 3.5 tahun lamanyah.. nggak kebayang kalau aku yang 24 jam nonstop sama suami terus.. XD
ReplyDeleteSemoga beruntung giveawaynya ya Mbak.. :)
Aduh LDR. Aku belum bisa ngebayangin gimana ya kalau Punya hubungan LDR :((
ReplyDeleteoalaaah...mbaaak...
ReplyDeletewis ga ngulang lagi ya. haha...
tak kira kl salah baca jadwal kepulangan.
Untung datang juga yang di cari mbak..
ReplyDeleteAku klo 3,5 taon nggak ketemu gitu bisa pangling mb..soalnya aku tipikal pelupa wajah orang, hi..hi, untung kalian nggak pangling satu sama lain..
Akhirnyaaaaa, ketemu juga si mas suami,,,'kalau di posisi dikau mbk aku jg mgkin udh kemeringet mbk,
ReplyDeleteAku harus baca postingan yang lain juga nih biar tahu kenapa mbak tary tinggal berjauhan dengan suami. Btw suami jadi TKI juga ya? Dan berpisah selama 3,5 tahub itu wow banget mbak
ReplyDeleteUntung akhirnya ketemu ya, mbak. Kalu nggak bisa jadi nggak jadi pengalaman paling berkesan dong. Hehe.
ReplyDeleteEhem tanggalnya cantik, mba Tarry. Jadi terkenang terus ya :D
ReplyDeleteAmin, nanti jalan-jalannya sama Alfi yah Mba tarry, hihihi :)
ReplyDeletesaya ikutan deg-degan loh Mba, yang bagian udah mau masuk pesawat tapi suaminya belum datang-datang juga, kalo saya di posisi itu pasti udah nangis tuh..
terimakasih sudah berpartisipasi di GA saya yah Mba Tarry :*
Terima kasih atas kunjungannya.