Buka puasa bersama atau biasa disebut bukber saat ini sudah menjadi semacam agenda rutin setiap bulan ramadhan tiba. Tak hanya yang muda-muda, yang tua-tuapun juga tak luput dari yang namanya bukber. Baik dengan keluarga besar, teman sekolah maupun teman kuliah.
Seperti halnya saya, yang saat ini aktif di grup alumni SMP maupun SMEA. Perbincangan tentang bukber ini biasanya sudah ada, bahkan jauh sebelum bulan ramadan tiba. Maklum, kami semua sudah berkeluarga, jadi jauh-jauh hari perlu direncanakan agar bisa berkumpul pada hari yang di tentukan.
Kalau menurut saya, buka puasa bersama itu sah-sah saja. Makanya kalau ada acara bukber saya hampir tidak pernah ketinggalan. Hanya saja, saya punya tips saat memilih tempat buka puasa bersama teman. Ini dia tipsnya:
- Harus ada mushola/ dekat masjid
Tahu sendiri khan kalau maghrib itu waktunya pendek sekali. Jadi tempat bukbernya kalau di rumah makan harus ada musholanya, atau setidaknya dekat dengan masjid. Jadi setelah membatalkan puasa, bisa sholat maghrib dulu baru kemudian lanjut ngobrol-ngobrol sambil buka puasa.
Bukber bareng Mbak Diah pemilik Damarojat Blog. Di Soto Kudus daerah kami, ada musholanya.
Kalau saya sih selalu usul tempat bukbernya di rumah saja. Jadi tidak perlu repot kalau mau sholat maghrib. Selain itu juga lebih hemat karena menunya masak sendiri. Dan yang pasti lebih santai, tidak perlu buru-buru karena sungkan dengan pengunjung lain yang sedang antri.
- Lokasi harus dekat dengan rumah.
Hal ini sangat penting sekali, karena kalau lokasinya dekat rumah, jika acara bukber selesai saya bisa langsung cuss pulang. Sehingga suami tidak akan ketinggalan sholat tarawihnya. Kalau saya, tahun lalu Alfi masih 4 tahunan, tarawihnya tergantung mood si bocah. Dan tahun ini, punya bayi lagi jadi ga bisa ikut tarawih, sedangkan Alfi sudah bisa diajak tarawih sama embahnya.
- Bisa bawa anak dan suami
Bawa anak dan suami, bagi saya sebuah keharusan. Maklum, anak masih balita dan jujur saya cemen, tidak berani naik motor sendiri malam-malam dan saya sering lupa jalan. Kalau saya pergi sendiri, bisa-bisa saya tidak bisa pulang.
Bukber bareng teman SMEA bawa bolo kurowo, acaranya di rumah saja.
Hal ini juga yang membuat saya lebih memilih bukber di rumah daripada di rumah makan. Meskipun bawa bolo kurowo, ga bakalan habis uang banyak dan makanannya lebih bervariasi. :).
Itulah beberapa hal yang saya pikirkan sebelum saya datang ke acara buka puasa bareng teman. Kalau kamu? Sudah punya agenda bukber belum? Saya belum, karena bayi saya masih belum bisa diajak kompromi. Masih suka rewel kalau sore, mungkin bukbernya bareng keluarga aja kali ya. :)
4 Comments
Betul banget ini tipsnya Mbak. Emang kalau pilih tempat berbuka harus yang ada fasilitas musholanya.
ReplyDeleteIya Mbak, sayangnya disini jarang yang ada musholanya
DeleteBelum ada yang ngajakin bukber nih, huhu. Pada sibuk masing-masing sih.
ReplyDeleteCuma jadi wacana aja ya mbak :)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya.