Alhamdulillah, saya dapat suami dari kampung sebelah. Sehingga saya tidak pernah merasakan yang namanya mudik. Patut disyukuri karena kami tidak perlu ribet mikirin uang tiket, oleh-oleh, kemacetan dan printilan mudik lainnya.
Kalau adek saya yang tinggal di Tangerang, sudah pasti mudik setiap lebaran. Karena orang tua yang masih ada tinggal emak sama bapak. Sehingga adek sangat memanfaatkan momen lebaran untuk berkumpul bersama orang tua.
Setiap mudik pasti punya cerita yang menarik juga ada hal-hal yang sangat dirindukan. Lalu apa saja yang dirindukan perantau saat mudik? Ini diantaranya:
- Masakan Emak
Meskipun sudah terbiasa dengan kehidupan kota, tapi masakan emak selalu dirindukan oleh adek. Setiap hari, pasti ada request masakan emak. Sambel lele, Pepes ikan asin, rujak petis, sambel terong dan yang lainnya.
Meskipun hampir setiap hari keluar jalan-jalan, adek selalu menyempatkan makan di rumah untuk menikmati masakan emak.
Meskipun hampir setiap hari keluar jalan-jalan, adek selalu menyempatkan makan di rumah untuk menikmati masakan emak.
Itulah mengapa, saya termotivasi untuk belajar masak. Karena masakan seorang ibu tak dapat tergantikan oleh masakan rumah makan ternama sekalipun.
- Kuliner
Salah satu kuliner favorit adek adalah mi ayam. Katanya di Tangerang tidak ada mi ayam yang seenak mi ayam disini. Makanya setiap mudik bisa beberapa kali makan mi ayam. Sampai heran, jauh-jauh dari kota kulinernya cuma mi ayam. :)
- Silaturahmi
Kebanyakan, keluarga yang merantau mudik saat hari raya. Maka kesempatan ini pun tidak boleh disia-siakan untuk menjalin silaturahmi dengan saudara maupun teman lama.
Teman lama jadi saudara juga ada. Seperti lebaran tahun lalu, teman SMEA saya ternyata keponakannya suami. Kami histeris banget saking senengnya. "Eh kenapa ga dari dulu-dulu kita tahu kalau kita saudara ya?", tanya dia. " Lah, jaman kita sekolah, aku mana kenal sama orang sebelah", jawab saya sambil lirik suami.
- Berburu oleh-oleh khas kota kelahiran.
Kami sebagai orang Madiun, oleh-oleh yang wajib dibawa ya pasti sambel pecel. Kalau adek bukan hanya dijadikan oleh-oleh tapi juga jadi lahan bisnis. Sambel pecel buatan emak, cocok di lidah teman-temannya, jadi sekalian aja buat dijual. Kalau ga lagi mudik, ongkos kirimnya terlalu mahal.
Selain sambel pecel, ada brem, keripik pisang, sepatu kulit dan yang tak boleh ketinggalan adalah beras. Mudik kurang afdol kalau ga di bawain beras kata emak. Kebetulan adek mudik bawa mobil sendiri jadi apa saja bisa masuk.
Benar kata orang-orang, orang mudik bawa oleh-oleh sekardus ntar balik bisa bawa barang segambreng sampai bingung naruhnya. Tapi jangan berprasangka buruk, mereka memang bawa barang sedikit tapi duitnya dibanyakin kok. :)
Kalau adek, disini cuma 2 bersaudara, keponakan juga tak seberapa. Sedangkan istrinya 9 bersaudara, keponakannya segambreng. Jadi wajar kalau balik bawaannya lebih banyak daripada datangnya.:)
Itulah hal-hal yang dirindukan saat mudik. Bagaimana dengan kalian? Apa yang kalian rindukan dari kampung halaman kalian?
0 Comments
Terima kasih atas kunjungannya.