Cerita sebelumnya: Motor Beat Di Tanjakan Tajam
Setelah istirahat, makan siang serta sholat, sekitar jam 12.45 kami berangkat ke Genilangit. Saya dan suami ikut kakak naik mobil, sedangkan yang lain naik motor. Biar bisa langsung pulang setelah jalan-jalan, kata mereka.
Setelah semua kumpul, kamipun meninggalkan Taman Wisata Genilangit. Sampai rumah sekitar jam 5 karena mampir makan bakso dan mi ayam dulu.
Hawa mulai dingin, airpun sudah kayak air es. Kakak merebus air buat mandi duo krucil, sedangkan saya sudah ga keburu buat mandi (padahal takut dingin).
Setelah sholat maghrib, kami pamit pulang. Karena takut kesasar lagi, kami minta diantar sampai jalan raya. "Ayo hapalin jalannya. Malu-maluin banget berkali-kali kesini masih bingung juga", kata saya ke suami. Kamipun ngakak bersama mengingat kejadian kesasar sampai motor ngebul tadi siang.
Semoga lain kali tidak kesasar lagi. :)
Setelah istirahat, makan siang serta sholat, sekitar jam 12.45 kami berangkat ke Genilangit. Saya dan suami ikut kakak naik mobil, sedangkan yang lain naik motor. Biar bisa langsung pulang setelah jalan-jalan, kata mereka.
Perjalanan dari rumah kakak di desa Kemuning Plaosan, ke Genilangit, Poncol kurang lebih 20 menitan. Jalannya sudah bagus kecuali beberapa ratus meter sebelum lokasi, ada pelebaran jalan. Baru di cor, belum di aspal. Bisa jadi untuk menyambut libur lebaran, agar tidak terjadi kemacetan seperti biasanya.
Seperti halnya akses menuju Telaga Sarangan, akses menuju Genilangit juga harus melewati beberapa kali tanjakan tajam. Jadi pastikan kondisi kendaraan fit agar perjalanan lancar jaya.
Begitu sampai di lokasi, hawa dingin mulai terasa. Kebetulan, cuaca agak syahdu, lagi mendung tak berati hujan. Si adek tidur selama perjalanan sampai turun mobil belum bangun. Karena gendong anak yang lagi tidur itu lebih berat, saya memilih duduk nunggu adek bangun. Yang lain foto-foto, sedangkan Alfi naik ke rumah pohon sama Pak Puhnya.
O, iya harga tiketnya lumayan murah, menurut informasi sih @5000. Tapi kami 11 orang dewasa + 2 anak membayar 80 ribu. Sepertinya di hitung random, atau mungkin hitung kendaraannya, 3 motor (30ribu)+1 mobil(50ribu). #perhitunganasal.
Si adek yang ditunggu-tunggu malah semakin pules, sedangkan Alfi sudah heboh ngajakin naik. Ya sudah kami naik dan ketemu playground dan outbound. Alfipun makin heboh ngajak main, apalagi ada flying foxnya. "Nanti aja, kita naik dulu", kata kami. Anaknya manut, tapi belum jauh jalan, rupanya Alfi kepikiran mau main. Ya sudah, turun lagi.
"Flying foxnya pendek Buk, aku emoh", kata Alfi begitu lihat Flying fox yang tak sepanjang di Wisata Alam Watu Rumpuk. Sempat galau dia, antara mau dan tidak. Sayapun memastikan mau apa ga? Karena harga tiketnya tidak sama, kalau pakai flying fox 30ribu, kalau ndak pakai 20ribu. Tapi kata mas penjaga loketnya bayar 20 aja dulu, ntar kalau berubah pikiran tinggal tambah 10ribu lagi. OK deh, tangan Alfi di kasih stempel dan kami masuk playground berempat.
Ternyata beneran ga mau flying fox dia. Ya sudah setelah puas main, kami menyusul yang lain ke atas. Jalannya menanjak dan masih alami banget, cuma jalan setapak yang di paping. Kanan kirinya ada taman bunga dan spot foto yang menarik.
Ada gazebo untuk istirahat, rumah pohon yang sangat cocok buat foto-foto berlatar belakang bukit. Ada beberapa spot buat foto yang bayar seperti perahu, ayunan, sepeda terbang, dan beberapa lainnya dengan tarif yang berbeda.
Beruntunglah saya dan suami yang takut ketinggian, jadi ga perlu repot-repot antri dan bayar buat foto-foto di tempat tersebut. Sebenarnya Alfi keukeh mau naik sepeda. Tapi belum boleh, masih terlalu kecil.
Ya sudah anaknya manyun, emaknya lompat-lompat kegirangan. Sebagai gantinya, naik kuda dengan tarif 40 ribu sekali putaran +/- 15 menit. Cepet banget.
Maafkan kami yang takut ketinggian. :) |
Ya sudah anaknya manyun, emaknya lompat-lompat kegirangan. Sebagai gantinya, naik kuda dengan tarif 40 ribu sekali putaran +/- 15 menit. Cepet banget.
Selain ada gazebo, juga ada cafetaria yang menyediakan aneka menu. Jadi ga usah takut kelaparan kalau ga bawa bekal ya. Tapi karena kami sudah makan sebelum berangkat, jadi kami cuma beli minuman saja.
Bagi yang datang bareng rombongan banyak, juga ada tempat-tempat yang nyaman dan adem buat lesehan. Kalau bawa anak super aktif harus ekstra hati-hati karena keamanan kanan kirinya masih sederhana, bahkan ada jalan menurun yang tangganya dibuat dari ban bekas. Artistik sih, tapi harus hati-hati.
Disini juga minim sinyal, beberapa provider sama sekali tidak bisa digunakan. Memang, kita bisa fokus liburan tanpa terganggu oleh medsos, tapi kalau terpisah dengan rombongan susah nyarinya. Etapi bisa ke bagian informasi sih, biar di woro-woro.
Tapi karena keterbatasan tenaga saya yang sudah engap, jalan sambil gendong, saya memilih turun. Sebenarnya belum terlalu puas eksplore tempat wisata ini. Tapi saya nyerah, mungkin bisa lain kali.
Sambil menunggu yang lain, kami membiarkan adek main di hamparan batu kerikil sambil istirahat. Si adek happy banget dan ga rewel sama sekali.
Sambil menunggu yang lain, kami membiarkan adek main di hamparan batu kerikil sambil istirahat. Si adek happy banget dan ga rewel sama sekali.
Dan anehnya, si adek mau di gendong sama pak puh maupun Budhenya. Biasanya anak ini sama sekali ga mau diajak orang lain, apalagi orang yang jarang ketemu. Berkah banget nih, bisa gantian gendongnya. Jadi lumayan bisa istirahat pundaknya. :)
Kakak yang kerja di Arab lagi cuti. |
Hawa mulai dingin, airpun sudah kayak air es. Kakak merebus air buat mandi duo krucil, sedangkan saya sudah ga keburu buat mandi (padahal takut dingin).
Setelah sholat maghrib, kami pamit pulang. Karena takut kesasar lagi, kami minta diantar sampai jalan raya. "Ayo hapalin jalannya. Malu-maluin banget berkali-kali kesini masih bingung juga", kata saya ke suami. Kamipun ngakak bersama mengingat kejadian kesasar sampai motor ngebul tadi siang.
Semoga lain kali tidak kesasar lagi. :)
2 Comments
Magetan seruuu banget ya Mba
ReplyDeleteUdah mulai banyak destinasi wisatanya
--bukanbocahbiasa(dot)com--
waaaa... arena panjang dindingnya seru tuh
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.