Sebenarnya ini postingan yang sangat terlambat tapi sayang kalau ndak di posting. :)
Setelah belajar selama 3 tahun di SPS (Satuan Paud Sejenis) At Ta'lim, akhirnya tahun ini Alfi lulus dengan sangat membanggakan bagi kami, keluarganya. Bagaimana tidak? Alfi yang dulu penakut, pemalu dan masih ditungguin di dalam kelas saat TK A, kini sudah jadi anak yang pemberani.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah Alfi selalu membuat acara pelepasan siswa dengan sangat meriah dan spektakuler (menurut saya) untuk ukuran sekolah Paud di kampung. Ada panggung, ada kembang api dan puluhan penampilan dari semua siswa seperti menari, menyanyi, drama dan acara puncak yaitu wisuda yang bikin hati meleleh, terharu biru.
Tentu bukan hal yang mudah untuk mempersiapkan segalanya. Jauh-jauh hari, sudah dilakukan latihan-latihan yang pastinya sangat menguras tenaga dan fikiran bapak ibu guru. Namanya juga anak-anak yang sebagian masih balita, pasti susah mengaturnya. Ada yang lari-larian, di suruh begini, anaknya begitu, ada yang ga masuk, ada yang mogok, pokoknya ada saja kendalanya.
Meskipun begitu, tak mematahkan semangat bapak ibu guru untuk melatih anak-anak. Saking pinginnya menampilkan yang terbaik, bapak ibu guru rela tetap masuk, sementara sekolah lain libur. Iya, sekolah Alfi memang paling telat perpisahannya karena waktu latihan kurang maksimal saat puasa dan libur lebaran. Sehingga, memanfaatkan waktu liburan untuk latihan.
Pada saat hari H, sabtu 6 juli 2019, anak-anak diminta datang ke sekolah jam 2 siang untuk dirias. Sebenarnya ngeri, tampil mulai jam 7 malam, eh jam 2 siang sudah dirias. Tapi gimana lagi? Yang dirias +/- 50 anak, kalau ga dari awal ya ribet.
Di sekolah Alfi, semua baju untuk tampil merupakan inventaris sekolah dan periasnya bapak ibu guru serta beberapa wali murid. Bisa dibayangkan dong, kalau harus sewa jasa salon, bisa habis berapa duit coba?
Selesai make up |
Di sekolah Alfi, semua baju untuk tampil merupakan inventaris sekolah dan periasnya bapak ibu guru serta beberapa wali murid. Bisa dibayangkan dong, kalau harus sewa jasa salon, bisa habis berapa duit coba?
Acara dimulai tepat waktu, tapi saya datang agak telat sehingga melewatkan beberapa tampilan. Kebetulan pas saya datang Alfi naik panggung bersama teman-teman yang mau lulus untuk pembacaan surat-surat pendek dan asmaul husna. Ini salah satu keunggulan sekolah Alfi.
Pembiasaan yang dilakukan setiap hari membuat anak-anak mampu menghafal +/- 15 surat terakhir Al Qur'an dan asmaul husna, meskipun bukan sekolah berbasis agama seperti RA atau TK IT (Islam Terpadu). Tentu saja kami sebagai orang tua merasa bangga atas pencapaian anak-anak meskipun hafalannya kadang masih harus dibetulkan.
Selain itu, kami juga dibuat bangga dengan tampilan anak-anak yang mungkin masih jauh dari sempurna tapi semangat dan keberaniannya sangat luar biasa. Alfi sendiri bikin saya tercengang, karena selama latihan saya jarang sekali mendampingi, begitu tampil ternyata sangat berani dan PD (percaya diri) sekali. Beberapa kali tampil, tak membuatnya lelah, tetap semangat 45. Berbeda jauh dengan tahun kemarin yang narinya lihatin temannya melulu karena kurang PD.
Salah satu penampilan Alfi, tari gepyok anting-anting.
Dan ternyata dibalik tampilan demi tampilan anak-anak yang spektakuler ada tim tata busana di belakang layar yang jumpalitan mempersiapkan kostum anak-anak. Karena setiap anak bisa tampil beberapa kali dan setiap tarian kostumnya berbeda-beda.
Jadi harus cekatan dan teliti mengganti kostum anak-anak sesuai formasinya. Tari apa, kostumnya apa, yang menari siapa saja, dan kapan tampilnya? semua harus tepat dan cepat agar tidak terjadi miss communication sama pembawa acaranya. Salut buat kerja Keras beliau semua.
Setelah puluhan tampilan dipersembahkan, tibalah pada acara puncak yaitu prosesi wisuda. Putra putri SPS At Ta'lim yang sebelumnya pakai kostum tari-tarian telah berganti dengan kostum wisuda berupa gaun putih+cardigan untuk wisudawati dan setelan Celana rompi+dasi kupu-kupu untuk wisudawan.
Kenapa tidak pakai toga? Pimpinan lembaga pernah menjelaskan kalau untuk bisa memakai toga itu harus melalui proses yang panjang. Beberapa jenjang pendidikan harus di lalui dari SD, SMP, SMU, sampai Universitas barulah pakai toga. Jadi beliau lebih memilih anak-anak didiknya didandani ganteng dan cantik pakai baju ala-ala pesta.
Prosesi wisuda diawali dengan kirap dari luar pintu gerbang sekolah. Dengan diiringi musik yang bikin hati mellow, serta taburan bunga warna warni, anak-anak berjalan pelan menuju panggung.
Setelah sampai di panggung, pembawa acara memanggil satu persatu siswa untuk menerima ijazah. Alunan musik mellow masih terdengar sampai siswa terpanggil semua.
Setelah semua memegang ijazah masing-masing, musikpun berganti dan kembang apipun menggelegar di udara, yang menambah syahdu suasana dan bikin hati terharu biru.
Jadi harus cekatan dan teliti mengganti kostum anak-anak sesuai formasinya. Tari apa, kostumnya apa, yang menari siapa saja, dan kapan tampilnya? semua harus tepat dan cepat agar tidak terjadi miss communication sama pembawa acaranya. Salut buat kerja Keras beliau semua.
Setelah puluhan tampilan dipersembahkan, tibalah pada acara puncak yaitu prosesi wisuda. Putra putri SPS At Ta'lim yang sebelumnya pakai kostum tari-tarian telah berganti dengan kostum wisuda berupa gaun putih+cardigan untuk wisudawati dan setelan Celana rompi+dasi kupu-kupu untuk wisudawan.
Kenapa tidak pakai toga? Pimpinan lembaga pernah menjelaskan kalau untuk bisa memakai toga itu harus melalui proses yang panjang. Beberapa jenjang pendidikan harus di lalui dari SD, SMP, SMU, sampai Universitas barulah pakai toga. Jadi beliau lebih memilih anak-anak didiknya didandani ganteng dan cantik pakai baju ala-ala pesta.
Prosesi wisuda diawali dengan kirap dari luar pintu gerbang sekolah. Dengan diiringi musik yang bikin hati mellow, serta taburan bunga warna warni, anak-anak berjalan pelan menuju panggung.
Setelah sampai di panggung, pembawa acara memanggil satu persatu siswa untuk menerima ijazah. Alunan musik mellow masih terdengar sampai siswa terpanggil semua.
Setelah semua memegang ijazah masing-masing, musikpun berganti dan kembang apipun menggelegar di udara, yang menambah syahdu suasana dan bikin hati terharu biru.
Prosesi wisuda SPS At Ta'lim.
Selesai sudah pendidikan putra putri kami di SPS At Ta'lim. Sekolah pertama yang mengajarkan banyak hal untuk putra putri kami. Dari yang masih takut menjadi pemberani, dari yang manja menjadi anak yang mandiri, dari yang suka tantrum menjadi anak yang lebih pengertian, dari yang tidak bisa apa-apa menjadi bisa banyak hal.
Terima kasih untuk bapak ibu guru yang dengan sabar membimbing putra putri kami. Semoga Allah membalas jasa-jasa bapak ibu guru. Dan semoga ilmunya bermanfaat, menjadikan putra putri kami anak sholeh sholehah dan tercapai apa yang mereka cita-citakan. Amin....
Alfi dan 15 temannya yang lulus serta bapak/Ibu guru pembimbing.
3 Comments
Berarti sekarang Alfi sudah SD, mbak?
ReplyDeleteIya, sekolah di MI mbak
DeleteJadi pengalaman tak terlupakan dong pastinya, seneng kalo ngeliat anak2 tampil gitu... lucu lucu wkwkwk
ReplyDeleteTerima kasih atas kunjungannya.